INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Ketua DPRD Kutim Sarankan Masyarakat Bangun Pos Ronda, Ini Tujuannya

Chaliq | Jumlah pembaca: 3700 views
Ketua DPRD Kutai Timur, Joni.

KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) baru saja dikagetkan dengan pembunuhan di Kecamatan Kaubun. Hal ini mendapat perhatian dari sejumlah pihak.

Salah satunya dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Joni. Dia mengatakan, keamanan harus diperketat untuk meminimalisir tindakan kejahatan di masyarakat.

Utamanya di ibukota Kabupaten. Joni menilai tindakan kejahatan cenderung lebih banyak terjadi di Kota ketimbang di Desa.

Untuk mengantisipasi tindak kejahatan terjadi, Joni meminta agar masyarakat memiliki inisiatif dalam menjaga keamanan lingkungannya. Salah satu contohnya adalah dengan membangun pos-pos keamanan di tiap RT.

Hal ini dianggap lebih efektif dalam meminimalisir tindakan kejahatan di Kutai Timur. “Contohnya membuat pos-pos jaga atau pos kamling. Jadi masyarakat harus inisiatif juga dalam menjaga lingkungan mereka,” kata Joni.

Menurut Joni masalah keamanan tidak boleh 100 persen diserahkan kepada aparat kepolisian. Sebab, personil Polri di Kutim terbatas, ditambah dengan luas Kutai Timur.

“Personil Polri di Kutim berapa aja. Paling mereka melakukan patroli keliling. Apalagi mereka tidak bisa full 24 jam kan,” kata Joni.

Joni menilai mengaktifkan pos penjagaan adalah hal yang paling mudah dilakukan masyarakat. Selain itu, pos ronda atau penjagaan ini dapat mencegah orang luar masuk untuk membuat onar di kampung mereka.

“Diaktifkanlah pos jaganya itukan. Kalau di kampung, biasanya dibangunkan dari ADD. Jadi tiap RT ada pos ronda. Kalau malam, warga yang piket patroli keliling kampung,” ungkapnya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga meminta kesadaran masyarakat untuk taat dan tertib dengan aturan RT.

“Harus punya kesadaranlah, apa yang disarankan RT. Sebab, suatu masyarakat juga perlu RT. Kalau tidak bermasyarakat susah. Kalau ada apa-apa ditinggal orang,” tuturnya.

“Mau tidak mau harus diaktifkan itu, paling tidak kita jaga lingkungan kita, anak dan istri kita. Kalau itu sudah tertib, Insya Allah semua aman,” tandasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini