Kepala DPPPA Kutim Sebut Pihaknya Telah Membentuk PATBM, Antisipasi Kekerasan Anak

Kutim — Anak adalah penduduk yang berusia antara 0 sampai dengan 18 tahun (UNICEF). Pada usia ini anak mengalami masa perkembangan dan tidak jarang mengalami kerentanan yang bisa mengganggu perkembangannya secara psikologis dan sosial.

Salah satu contoh kerentanan pada anak adalah mereka seringkali menjadi korban kekerasan dari orang dewasa yang terdiri dari orang tua.

Saudara atau orang sekitarnya memiliki konsep bahwa anak adalah hak milik yang dapat diperlakukan sewenang-wenang termasuk mendapatkan pukulan, hujatan ataupun bentuk kekerasan lain.

Strategi tersebut dapat mempercepat pencapaian target perlindungan anak yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk mencegah dan menurunkan prevalensi kekerasan terhadap anak.

Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) merupakan program pemberdayaan yang digagas oleh pemerintah pusat KPPPA untuk menguatkan gerakan partisipasi masyarakat dan kemitraan pemerintah dengan masyarakat dalam perlindungan anak.

Hal inilah yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kutim. Kepala DPPPA Kutim mengatakan, jika pihaknya sudah membentuk hampir di seluruh kecamatan.

“Jadi sudah di Sangkulirang, Muara Ancalong, Sangatta Selatan, Sangatta Utara, Rantau Pulung, Bengalon, Kaliorang, Kaubun, Wahau, Kongbeng, dan Batu Ampar,” jelas Sulastin.

Kata dia, diantara fungsi terbentuknya PATBM ialah untuk memberikan dan atau mengantisipasi terjadinya kekerasan terhadap anak maupun perempuan.

“Menguatkan partisipasi masyarakat untuk perlindungan anak. Kalau ada permasalah mereka dulu yang ambil alih. Mereka perpanjangan tangan kami,” ujarnya.

Disinggung siapa saja yang menjadi anggota PATBM, Sulastin mengaku semua dari masyarakat setempat. Pasalnya, mereka dianggap paham di lokasi masing-masing.

“Sebelum dibentuk, ada sosialisasi dulu. Ada pelatihan. Ada narasumber nasional. Ada simulasi. Kita ajari. Dari dinas juga narasumber. Nanti sisanya akan ada tambahan dari  Telen dan Teluk Pandan. Jadi tiap tahun ada kegiatan PATBM 2021,” katanya. (*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *