INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Kepala BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan, Risiko Banjir dan Longsor Naik

Jibril Daulay Jibril Daulay - 11300 views
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati (foto: Dok BMKG)

JAKARTA, INDEKSMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan sedang hingga lebat seiring dengan mulai masuknya sebagian besar wilayah ke puncak musim hujan. Kondisi ini diperparah dengan aktivitas atmosfer yang dinamis, sehingga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat telah melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dan tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kondisi atmosfer saat ini sangat labil dan kaya uap air akibat aktifnya monsun Asia serta suhu muka laut yang hangat. Hujan lebat hingga sangat lebat dengan curah 80–150 mm per hari sudah terjadi di beberapa wilayah. Ini sinyal kuat bahwa kita harus meningkatkan kesiapsiagaan,” ujar Dwikorita di Jakarta dalam siaran persnya, Sabtu (1/11/2025).

BMKG mencatat, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan. Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung secara bertahap mulai November 2025 hingga Februari 2026, dengan pola umum pergerakan dari barat ke timur.

“Pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026 diprediksi menjadi fase puncak utama bagi sebagian besar wilayah Indonesia, di mana curah hujan berpotensi sangat tinggi,” tambahnya.

Selain faktor monsun Asia, BMKG juga mencatat mulai aktifnya periode siklon tropis di wilayah selatan Indonesia pada November ini, yang berpotensi menimbulkan sistem tekanan rendah di Samudra Hindia. Dampaknya berupa hujan sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, terutama di pesisir Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Dalam sepekan ke depan, hujan intensitas sedang hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Wilayah yang masuk kategori siaga hujan lebat mencakup Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, serta Papua dan Maluku Utara.

Sebagai langkah mitigasi, BMKG bersama BNPB dan TNI AU saat ini tengah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengendalikan potensi hujan ekstrem di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Di Jawa Tengah, operasi telah berlangsung sejak 25 Oktober dengan 41 sorti penerbangan dari Posko Semarang dan Solo, sementara wilayah Jawa bagian barat telah menjalankan 29 sorti dari Posko Jakarta. Operasi ini terbukti menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan, hasil pemantauan menunjukkan indikasi awal terbentuknya La Niña lemah, setelah dua bulan terakhir suhu muka laut di Samudra Pasifik mengalami pendinginan.

“La Niña lemah memang sudah terjadi, tapi dampaknya tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Secara umum, curah hujan diprediksi masih pada kategori normal,” ujarnya.

Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby dan Kelvin, serta anomali suhu muka laut yang hangat di sekitar Indonesia juga berperan besar meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir bandang, longsor, dan angin kencang, khususnya di wilayah rawan bencana.

“Kami mengimbau masyarakat agar menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan rapuh saat hujan disertai petir dan angin kencang. Selain itu, tetap jaga kesehatan karena suhu panas di siang hari masih bisa terjadi,” pesannya.

BMKG juga mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi InfoBMKG, yang menyediakan prakiraan cuaca berbasis lokasi hingga tiga jam sebelum potensi cuaca ekstrem terjadi di seluruh kecamatan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!