INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Kenali Anemia Aplastik Penyakit yang Diderita Siswa di Kutim yang Ditolak Bersekolah, Bisa Picu HIV ?

Chaliq | Jumlah pembaca: 400 views
Ilustrasi Anemia Aplastik.

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Seorang anak di Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tidak bisa bersekolah seperti anak pada umumnya.

Itu karena pihak sekolah menolaknya untuk ikut belajar bersama teman-temannya di sekolah. Hal ini dikarenakan anak yang berinisial SAH (12) itu mengidap HIV.

Awalnya, siswa kelas lima sekolah dasar (SD) menderita Anemia Aplastik. Lantas, bisakah Anemia Aplastik memicu HIV ?

Perlu diketahui anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dengan cukup.

Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Menurut dr. Fadhli Rizal Makarim di website kesehatan halodoc, terdapat dua jenis anemia aplastik, yaitu anemia aplastik yang muncul di umur tertentu (acquired aplastic anemia).

Selain itu, ada juga anemia aplastik yang telah seseorang miliki sejak lahir (inherited aplastic anemia). Anemia aplastik karena sebab genetik biasanya terjadi karena kerusakan gen pada anak.

Meski demikian, penyakit ini dapat diobati. Terapi pada anemia aplastik bergantung pada beratnya penyakit.

Pada keadaan yang ringan, pengobatan belum perlu dilakukan. Namun jika sudah berat, ada pengobatan untuk mempertahankan jumlah sel darah ataupun memperbaiki fungsi sumsum tulang.

Jenis pengobatan itu adalah minum obat yang telah diresepkan, transfusi darah, dan transpalansi sumsum tulang.

Biasanya, anemia aplastik akan sembuh dengan sendirinya setelah melakukan pengobatan.

Penyakit langka ini tidak memicu HIV. Kecuali saat pengobatan yang tidak melalui standart kesehatan.

Salah satu contohnya, saat pasien melakukan transfusi darah. (liq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini