INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Kembali Terpilih Jadi Anggota DPRD Kutim, Asti Mazar : Kontrol yang Baik Terhadap Pengelolaan Anggaran

Chaliq | Jumlah pembaca: 9400 views
Anggota DPRD Kutim, Asti Mazar.

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Asti Mazar kembali terpilih menjadi anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) untuk yang keempat kalinya.

Berada di daerah pemilihan (Dapil) 2 Kutim yang membawahi Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta Selatan, dan Teluk Pandan, Asti Mazar berhasil meraih 3.796 suara.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini masih konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat Kutai Timur. Utamanya kaum perempuan.

Dia mengatakan anggota DPRD memiliki tiga tugas utama, yakni budgeting, mengontrol kinerja Pemerintah dalam penggunaan anggaran dan membuat Perda.

“Kalau kita niat melakukan tiga-tiganya, apapun masalah yang terjadi, Insya Allah berjalan dengan baik. Pastinya, yang kurang diperbaiki dan yang baik ditingkatkan,” kata Asti Mazar.

“Intinya, siap menjalankan fungsi itu dengan baik. Ketika diamanahkan kembali menjadi pimpinan, tentunya harus tegas bersikap dan kontrol yang baik terhadap pengelolaan anggaran,” sambungnya.

Asti Mazar menyinggung mengenai SiLPA yang dua tahun ini terjadi dengan jumlah besar. Dia mengatakan hal ini haruslah jadi pembelajaran agar SiLPA tidak terjadi.

Tapi, ada SiLPA yang tidak bisa dihindari salah satu contoh bila terbentur dengan aturan.

“Jika diperjalanan ada SiLPA, kalau masalah teknis atau masalah aturan, itu tidak masalah. Contoh misalkan Multiyears sudah dianggarkan, tapi ketika dikonsultasikan ke Mendagri, ternyata aturan tidak memperbolehkan dianggarkan di Perubahan, otomatis menjadi SiLPA. Itu perjalanan, dan itu adalah aturan,” ujarnya.

Tapi hal berbeda bila SiLPA terjadi karena ketidakmampuan OPD dalam menyerap anggaran dengan maksimal. Dengan tegas dia menyatakan harus diberi teguran.

“Tapi jika SiLPA itu anggaran tidak terserap karena ketidaksigapan SKPD, maka memang harus diberi teguran.
OPD akan dipanggil dan ditanya, kenapa apa Masalahnya. Jangan sampai ketika ditanya masalahnya apa, ternyata kekurangan SDM, itu tidak bisa menjadi alasan. OPD kadang-kadang begitu,” tandasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini