INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Kaltim “Aman” dari Siklon KOTO dan Eks-Siklon SENYAR yang Picu Cuaca Ekstrem

Jibril Daulay Jibril Daulay - 46500 views
ilustrasi Siklon Tropis KOTO dan Ex Siklon Tropis SENYAR (dok BMKG)

BALIKPAPAN, INDEKSMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan memastikan bahwa keberadaan Siklon Tropis KOTO dan eks-Siklon Tropis SENYAR tidak memberikan dampak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Kedua sistem cuaca tersebut berpusat jauh dari Benua Etam dan bergerak menjauhi area pengaruh langsung Indonesia.

Menurut analisis BMKG Balikpapan, posisi dan lintasan siklon berada di luar radius pengaruh Kalimantan Timur, sehingga tidak memicu hujan ekstrem, angin kencang, maupun gelombang tinggi yang signifikan di wilayah pesisir Kaltim.

Sistem siklon berada jauh dari wilayah timur Kalimantan dan lebih berpengaruh ke perairan barat–utara Indonesia.

Siklon Tropis KOTO dan Ex Siklon Tropis SENYAR membentuk pola angin konvergensi di wilayah Kalimantan Barat yang memicu potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

“Potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan masih berpotensi berlanjut setidaknya sampai tanggal 03 Desember 2025, “ tulis BMKG Kelas I Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Secara klimatologis wilayah timur Indonesia—termasuk Kaltim—jarang terdampak langsung siklon tropis karena lokasinya dekat garis ekuator. Siklon tropis umumnya terbentuk dan bergerak di lintang yang lebih tinggi, sehingga efeknya cenderung dirasakan di Sumatra bagian utara, Kalimantan Barat, dan sebagian perairan Natuna.

Meski demikian, BMKG menyebut masih ada potensi dampak tidak langsung, seperti perubahan pola angin dan peningkatan pembentukan awan hujan akibat suplai uap air dari wilayah barat Indonesia. Namun efek tersebut bersifat lemah dan tidak memicu cuaca ekstrem.

Kondisi cuaca di Kaltim pada periode ini lebih dipengaruhi oleh dinamika lokal, seperti konvergensi angin di wilayah tengah Kaltim, suhu permukaan laut hangat di Selat Makassar, serta masuknya massa udara lembap dari arah timur dan tenggara.

BMKG mengimbau masyarakat tetap memantau pembaruan cuaca harian, terutama bagi nelayan dan pengguna jasa laut, mengingat potensi gelombang 1,25–2,5 meter masih dapat terjadi di beberapa perairan Kaltim akibat faktor angin lokal dan regional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!