Kadisdikbud Mulyono Sebut Tak Ada Pembedaan Soal Pembangunan Pendidikan di Kutim

Kutim — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Kutai Timur, Mulyono, menegaskan bahwa tidak ada pembedaan wilayah dalam upaya pembangunan dan pengembangan pendidikan di Kutai Timur.

Menurutnya, seluruh wilayah, baik di kota maupun di pedalaman, diperlakukan secara adil dan tidak ada diskriminasi. Namun, ia juga menyadari tidak mungkin melakukan semua perbaikan secara bersamaan.

Olehnya, ia menerangkan pendekatan yang dilakukan dengan cara bertahap, yaitu memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak terlebih dahulu.

“Semua tidak ada kita bedakan. Tidak ada kita beda-bedakan, baik yang di kota maupun di pedalaman. Tapi kan tidak mungkin sekaligus semuanya. Harus bertahap. Dan kita lihat mana yang sangat-sangat urgent di luar kan,” ucapnya saat dihubungi, Senin (6/5).

Dalam dua tahun terakhir, kata dia, fokus utama Disdikbud Kutai Timur yaitu melakukan evaluasi lapangan untuk mengumpulkan data mengenai kondisi sekolah di daerah tersebut.

Dari hasil evaluasi itu, diputuskan lah beberapa sekolah membutuhkan perhatian lebih mendesak, bahkan ada yang kondisinya terlalu parah untuk direhabilitasi.

Sebagai solusi, kata Kadis, diputuskan untuk membangun sekolah baru sebagai langkah efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kutai Timur.

“Yaaa mungkin kalau kita dari awal fokus seperti ini sudah selesai masalah kita. Dalam 2 tahun ini fokus nih, kita cek lapangan ya kan, kita kumpulkan data kemarin, mana yang sangat prioritas ya,” katanya.

“Contoh kemarin ada beberapa sekolah itu enggak mungkin kita rehab, karena kondisi terlalu parah kan, mending kita bangun baru, begitu,” ungkapnya.

Pendekatan bertahap yang dilakukan Disdikbud Kabupaten Kutai Timur merupakan strategi yang bijaksana dalam mengelola pembangunan pendidikan.

Dengan memprioritaskan kebutuhan paling mendesak, Kadis berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi dunia pendidikan.

“Harus ada tahapan. Kita lihat mana yang mendesak. Bahkan beberapa sekolah baru kita sudah bentuk. Kita tetap berharap ada banyak dampaknya ke dunia pendidikan kita,” tutupnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *