Jelang Nataru, Pasokan dan Harga Barang Pokok di Kutim Aman
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah sebagai langkah antisipasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Tempudau, Lantai 2 Kantor Bupati Kutim, Senin (17/11/2025), diawali dengan mengikuti Zoom Meeting bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim, Noviari Noor, mewakili Bupati Kutim, H. Ardiansyah Sulaiman dalam memimpin Rakor menegaskan Rakor tersebut digelar untuk memastikan stok bahan pokok tetap aman dan harga tetap terkendali saat momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Dalam paparannya, Noviari Noor menyebut kondisi pasar di Kutim terpantau stabil berdasarkan Laporan Harian Pasar Induk Sangatta per 14 November 2025.
Dari 49 komoditas pokok, seluruhnya tercatat tidak mengalami kenaikan harga.
Namun, kestabilan ini justru dibarengi dengan deflasi, lantaran Indeks Perkembangan Harga (IPH) menunjukkan angka 1,31 persen.
“Harga yang melimpah, harga yang murah sehingga terjadi deflasi, ini juga bukan pertanda baik,” tegas Noviari Noor.
Ia menambahkan bahwa harga yang terlalu rendah dapat menekan kesejahteraan petani sebagai produsen.
“Ini juga nanti dikhawatirkan ada penimbunan-penimbunan, itu yang kita hindari,” ujarnya.
Untuk menjaga keseimbangan pasar, Noviari Noor kembali menekankan perlunya memperkuat Strategi 4K, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.
Dia juga meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus memantau dinamika harga agar tidak terjadi lonjakan maupun penurunan yang berlebihan.
Salah satu fokus penting Rakor adalah penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) guna memastikan suplai pangan tetap terjaga dan fluktuasi harga dapat ditekan.
“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, TPID, dan seluruh elemen masyarakat, saya yakin kita mampu mengendalikan inflasi, menjaga pasokan, dan memastikan stabilitas harga selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2026,” tutupnya. (adv)



Tinggalkan Balasan