Ingin Kembalikan Fungsi STQ, Ini yang Dilakukan Pemerintah Kecamatan Sangatta Utara

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kecamatan Sangatta Utara mulai melakukan langkah tegas terhadap kondisi Taman Bersemi, atau yang lebih dikenal sebagai kawasan STQ.

Kawasan yang dulunya menjadi ikon ruang terbuka hijau (RTH) dan pusat kegiatan masyarakat ini kini tampak semrawut, kumuh, dan kehilangan identitas aslinya.

Camat Sangatta Utara, Hasdiah, menyebut kondisi saat ini jauh dari harapan. “STQ dulunya simbol kebanggaan kita. Tapi sekarang, jujur saja, sudah tidak mencerminkan itu lagi. Tertutup lapak-lapak, tidak tertata, dan kesannya kumuh,” ungkapnya.

Penertiban dimulai sejak 1 April 2025 dengan langkah awal pemutusan aliran listrik dan air. Tahapan dilanjutkan dengan pembongkaran lapak-lapak yang kosong.

“Kami mulai dari yang kosong dulu, karena itu yang paling tidak produktif dan merusak pemandangan. Proses ini dilakukan bertahap dan penuh pertimbangan,” jelas Hasdiah.

Pemerintah juga melibatkan Satpol PP dalam proses ini. Pedagang yang masih aktif diberi waktu tiga bulan ke depan untuk membongkar lapaknya secara mandiri sebelum penataan total dilakukan.

“Kami tidak ingin terburu-buru, tapi penataan harus tetap jalan. Setelah tiga bulan, kami akan ambil tindakan tegas,” ujarnya.

Penataan ini tidak hanya menyasar sisi fisik, tapi juga aktivitas yang kerap dikeluhkan warga. Salah satunya adalah kebisingan dari pertunjukan musik yang berlangsung hingga larut malam.

“Kita ingin STQ kembali sebagai ruang publik yang nyaman untuk semua, bukan hanya tempat ramai yang tidak terkendali,” tambah Hasdiah.

Ke depan, kawasan ini akan difungsikan kembali sesuai perencanaan tata ruang. RTH akan dikombinasikan dengan lapangan olahraga serta area perdagangan non-permanen.

Pedagang tetap diperbolehkan beraktivitas, namun dengan syarat tertentu. “Tidak ada bangunan permanen. Dagangan harus pakai booth yang bisa dibongkar pasang. Pagi hari taman harus bersih. Itu prinsipnya,” tegasnya. (*)