INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Inflasi Kaltim Menguat di Oktober 2025, Kelompok Makanan-Minuman-Tembakau Penyumbang Tertinggi

Jibril Daulay Jibril Daulay - 6400 views
Data laju inflasi Y-o-Y Kaltim pada Oktober 2025 (Dok: BPS)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur mencatat laju inflasi Year on Year (Y-on-Y) pada Oktober 2025 sebesar 1,94 persen. Angka ini didorong oleh kenaikan harga di sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama pada sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menjelaskan, dari empat daerah yang menjadi acuan penghitungan inflasi di Kaltim, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,47 persen, disusul Kota Samarinda sebesar 2,03 persen, Kota Balikpapan sebesar 1,81 persen, dan Kabupaten Berau dengan inflasi terendah sebesar 1,78 persen.

“Inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 2,47 persen, disusul Samarinda 2,03 persen, kemudian Balikpapan 1,81 persen, dan terendah di Berau 1,78 persen,” ungkap Yusniar dalam keterangan resminya, Selasa (4/11/2025).

Menurut BPS, inflasi tahunan tersebut terjadi akibat kenaikan harga di sebagian besar kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat kenaikan paling signifikan sebesar 3,74 persen, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 12,13 persen — menjadi pendorong utama inflasi bulan ini.

Selain itu, kenaikan juga terjadi pada:

  1. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen.
  2. Kelompok kesehatan sebesar 1,38 persen.
  3. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,47 persen.
  4. Kelompok pendidikan sebesar 2,80 persen.
  5. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,66 persen.

Namun, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami penurunan indeks harga, antara lain:

  1. Pakaian dan alas kaki turun 1,15 persen.
  2. Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 1,45 persen.
  3. Transportasi turun 1,43 persen.
  4. Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,40 persen.

Sementara itu, inflasi month to month (m-to-m) pada Oktober 2025 tercatat 0,01 persen, dan year to date (y-to-d) atau kumulatif sejak Januari hingga Oktober 2025 sebesar 1,55 persen.

Yusniar menambahkan, secara umum inflasi di Kalimantan Timur masih berada dalam kategori terkendali, meskipun tekanan harga pada beberapa komoditas jasa dan kebutuhan pokok mulai menunjukkan tren kenaikan.

“Inflasi kita masih moderat dan relatif terkendali. Namun, sektor jasa dan perawatan pribadi menjadi perhatian karena lonjakannya cukup tinggi dibanding kelompok lain,” jelasnya.

Ia juga menegaskan pentingnya koordinasi pemerintah daerah dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga, terutama menjelang akhir tahun yang biasanya ditandai dengan peningkatan permintaan bahan pangan dan jasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!