INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Inflasi Daerah Stabil, Pemkot Samarinda Fokus Pengawasan Distribusi Pangan

Jibril Daulay Jibril Daulay - 11800 views
Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy. (Foto: Yah/Indeksmedia.id)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Pemerintah Kota Samarinda menegaskan pentingnya penguatan koordinasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas harga menjelang periode rawan gejolak komoditas. Fokus utama Pemkot kini bukan hanya pada momen hari besar keagamaan, tetapi pada kerentanan distribusi barang yang dinilai menjadi faktor paling krusial dalam pemicu inflasi.

Hal itu dibahas dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Ruang Aratula, Bapperida Samarinda, Selasa (9/12/2025).

Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy, menekankan bahwa kondisi ekonomi yang positif tidak serta-merta membuat pemerintah boleh lengah.

“Pertumbuhan ekonomi kita 8,66 dan inflasi terkendali. Tapi jika jalur distribusi terganggu, harga pasti naik. Ini kunci yang harus dijaga,” ujarnya.

Tidak seperti rapat-rapat sebelumnya yang menitikberatkan pada mitigasi jelang hari raya, pertemuan kali ini mengarahkan perhatian pada alur distribusi pangan dari daerah pemasok hingga sampai ke Samarinda.

Pemkot akan memanggil Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, hingga Dinas Perhubungan untuk mengurai hambatan yang berpotensi menekan pasokan.

“Ini persoalan kota Samarinda, jadi semua harus bergerak bersama,” kata Marnabas.

Ia juga meminta Bagian Ekonomi mempercepat penyusunan jadwal koordinasi lanjutan untuk memetakan daerah pemasok yang lebih stabil serta rute distribusi yang dinilai paling aman.

Dari hasil evaluasi, cabai dan bawang putih dinilai menjadi komoditas paling sensitif karena memiliki ketergantungan pasokan tinggi.

Cabai bergantung pada ketersediaan dari daerah penghasil, sementara bawang putih sepenuhnya mengandalkan impor.

“Beras masih aman, tapi cabai dan bawang putih sangat tergantung pada pasokan. Varia Niaga kami dorong kembali mengaktifkan kerja sama antar daerah seperti Banjarmasin, Enrekang, dan Surabaya,” jelasnya.

Selain komoditas pangan, distribusi LPG juga dicermati. Pemkot meminta jaminan pasokan dari Pertamina Patra Niaga serta menekankan pentingnya penggunaan kartu subsidi secara tepat sasaran.

“Kami tidak ingin ada celah penyalahgunaan karena distribusi energi sangat memengaruhi stabilitas harga,” tegasnya.

Untuk memastikan pasar tetap stabil, Pemkot akan menggelar sidak terarah yang memetakan komoditas berisiko pemicu inflasi. Operasi pasar tetap menjadi pilihan, namun dengan batasan ketat agar tidak memicu deflasi.

“Kalau kenaikan harga karena kurangnya pasokan, Varia Niaga dan Bulog harus segera melakukan pengadaan. Tapi jika penyebabnya spekulan, langkahnya berbeda: operasi pasar langsung kita turunkan,” katanya. (Yah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!