Iming-iming Cari Jaringan Internet, Empat Karyawan Perusahaan di Kutim Setubuhi Bocah 12 Tahun
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Kasus dugaan kekerasan seksual terhadap seorang anak perempuan berusia 12 tahun dilaporkan terjadi di wilayah Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Kapolres Kutim, AKBP Fauzan Arianto mengatakan kejadian bejat itu terjadi dalam rentang waktu Oktober hingga awal November 2025.
“Peristiwa tersebut berlangsung di area belakang barakan. Lokasinya tinggi dan disitu mudah untuk mendapatkan jaringan internet, sehingga dimanfaatkan para pelaku,” kata Kapolres Kutim saat konfrensi pers, Selasa (2/12/2025).
Empat karyawan sebuah perusahaan di kawasan itu kini telah diamankan, masing-masing berinisial IS (19), SD (21), IR (25), dan VL (21). Dua di antaranya diketahui sudah berkeluarga. Korban merupakan anak dari rekan kerja para terduga pelaku.
Kasus ini terungkap setelah korban menceritakan apa yang dialaminya pada 24 November 2025. Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut.
“Hasil pemeriksaan ahli menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Barang bukti berupa rok, baju, dan celana dalam korban turut diamankan untuk kepentingan penyelidikan,” terangnya.
Kasat Reskrim, AKP Ardian Rahayu menjelaskan tindakan para pelaku terjadi di waktu yang berbeda namun di lokasi yang sama.
“Daerah itu cukup sepi dan sulit mendapatkan sinyal. Pelaku menggunakan alasan mencari sinyal di belakang barakan,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan kasus ini mulai terkuak setelah dilakukan pemeriksaan internal perusahaan, hingga ditemukan bukti percakapan yang mengarah pada kejadian tersebut.
“Keempat terduga pelaku ini menjalankan aksinya beda-beda hari. Jadi mereka tidak saling mengetahui kalau menyetubuhi korban. Mereka menjalankan aksinya masing-masing satu kali,” urainya.
Penyidik kini bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk memastikan korban mendapatkan pendampingan dan perlindungan yang memadai selama proses hukum berlangsung.
Kapolres Kutim mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak, terutama di area yang minim pengawasan.
“Mari awasi anak kita. Jangan biarkan anak berada di tempat sepi tanpa pendampingan,” pungkasnya. (*)



Tinggalkan Balasan