Gandeng KPAD Kutim, PT GAM Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS di SMAN 1 Sangkulirang
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – PT Ganda Alam Makmur (GAM) menunjukkan komitmennya di bidang kesehatan dengan berkolaborasi bersama Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kutai Timur dan SMAN 1 Sangkulirang dalam kegiatan sosialisasi HIV/AIDS, Kamis (25/9/2025).
Kegiatan ini diikuti 450 siswa sebagai bentuk edukasi sejak dini terkait bahaya HIV/AIDS dan pergaulan bebas.
Dua narasumber hadir memberikan materi, yakni dr. Marten Luther yang membawakan topik Sosialisasi Informasi Tentang HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual, serta Pian Burhan dengan tema Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja.
Kepala SMAN 1 Sangkulirang, Hamsiah mengungkapkan terimakasih kepada PT GAM yang telah memfasilitasi terselenggaranya sosialisasi HIV/AIDS di Kutai Timut bersama KPA.
Dia mengatakan sosialisasi seperti ini belum pernah dilaksanakan di sekolah kami. Oleh karena itu, mereka merasa kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman, edukasi, serta bekal kepada para siswa agar mampu menjaga diri dari pergaulan bebas dan terhindar dari hal-hal yang dapat merusak masa depan mereka.
“Saat ini kita menghadapi tantangan yang cukup kompleks. Banyak anak muda yang mulai terjerumus dalam kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi minuman berenergi berlebihan seperti komix, hal ini bisa berisiko mengarah pada narkoba,” terangnya.
“Semua ini tentu berawal dari pergaulan yang tidak terkendali. Harapan kami, dengan adanya sosialisasi ini, para siswa dapat lebih sadar, berhati-hati, dan mampu mengambil keputusan yang tepat dalam pergaulan sehari-hari. Kami ingin anak-anak SMAN 1 Sangkulirang tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter, serta mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Sementara itu,
Senada dengan itu, Jansen Simamora menjelaskan kebiasaan yang terlihat sepele seperti mengonsumsi obat batuk atau komix secara berlebihan bisa berdampak serius.
“Banyak anak muda yang menggunakan minuman atau obat-obatan tersebut bukan lagi untuk tujuan medis, melainkan untuk mencari sensasi mabuk,” jelasnya.
“Dari kebiasaan inilah seringkali awal mula anak-anak terjerumus ke pergaulan bebas, yang pada akhirnya bisa mengarah pada penyalahgunaan narkoba maupun perilaku berisiko lainnya,” lanjutnya.
Dia menambahkan Kasus HIV/AIDS di Kutai Timur terbilang tinggi. Untuk itu, perlu memahami bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena hingga kini belum ditemukan obat yang benar-benar bisa menyembuhkan.
Yang ada hanya pengobatan untuk menekan perkembangan virusnya agar penderita bisa tetap bertahan hidup dengan kualitas yang lebih baik.
“HIV/AIDS dapat menular melalui berbagai cara, seperti penggunaan jarum suntik secara bergantian, pemberian air susu ibu dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya, serta hubungan seksual bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman,” urainya.
“Karena itu, penting sekali bagi generasi muda untuk menjaga pola hidup sehat, menjauhi narkoba, dan lebih bijak dalam bergaul. Mari kita sama-sama menjaga diri, menjaga teman, dan menjaga lingkungan dari hal-hal yang dapat membuka pintu menuju pergaulan bebas,” imbuhnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab. Siswa yang aktif mendapat doorprize berupa jam tangan, tas, buku, dan hadiah menarik lainnya yang disediakan langsung oleh PT GAM. Selain itu, dilakukan juga pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman peserta.
Tidak hanya sosialisasi, kegiatan ini juga menghadirkan sesi konseling khusus untuk 15 siswa dengan kriteria tertentu, seperti dari keluarga broken home, ekonomi kurang mampu, hingga siswa yang membutuhkan bimbingan khusus.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian seni dan kreativitas remaja, PT GAM juga menampilkan parade band serta tarian Jepen khas Kutai Timur oleh Sanggar Tari Gelora binaannya.
Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan dari BLUD Puskesmas Sangkulirang, yakni dr. Ruth bersama tim.
Melalui program ini, PT GAM menegaskan peran aktifnya dalam meningkatkan kesadaran generasi muda terkait kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV/AIDS, sekaligus mendorong siswa agar lebih peduli terhadap gaya hidup sehat dan positif. (*)



Tinggalkan Balasan