INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


DPPKB Kutim Komitmen Atasi Stunting, Launching Kampung KB, RDK dan DAHSAT

admin | Jumlah pembaca: 22500 views
Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi (dok: eka/indeksmedia)

Kutim — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menggelar launching Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung kB), Rumah Data Kependudukan (RDK) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) pada Jumat (21/6) berlangsung di Teluk Lingga.

Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim Achmad Junaidi menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh pihak yang menyukseskan kegiatan ini.

Karena bagi Kadis, pembentukan lembaga semacam ini sangat penting untuk menjangkau seluruh masyarakat yang berada di lapisan paling “bawah”.

Dia lebih lanjut mengatakan idealnya pembentukan Kampung KB ini dilakukan di wilayah desa masing-masing. Namun untuk efektifitas waktu, maka dilakukan secara bersamaan untuk beberapa desa.

“Harusnya kalau kita paham pembentukan Kampung KB ini kan per-desa masing-masing. Nah ini untuk mengefektifkan, itu langsung tiga desa. Ada Desa Singa Gembara, Kelurahan Teluk Lingga dan Sangatta Utara. Sementara untuk Desa Swarga Bara itu udah lebih awal dikukuhkan pengurusnya,” ucapnya.

“Kegiatan hari ini sebetulnya digagas langsung oleh Camat beserta para Kades. Saya sangat berterimakasih dan mengapresiasi, karena ini memang harapan dan tujuan saya. Kita harus mempunyai sejenis lembaga di akar bawah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” sambungnya.

Kadis mengemukakan nantinya DPPKB lebih mudah melakukan penanganan stunting melalui para penyuluh yang nanti akan kolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Kalau kami DPPKB itu ada hubungan dengan program-program terkait dengan penurunan stunting, dan pencegahannya, kita nanti kolaborasi Dinkes,” ucapnya.

“Berarti inilah tempat nanti komunikasi kami di bawah melalui para penyuluh kami. Jadi ada tempatnya untuk melakukan edukasi, memberikan pelayanan makanan bergizi dan seterusnya,” sambung Kadis.

Lebih lanjut Kadis menyampaikan terkait masalah operasional. “Ini kan masakan dibikin nih, sasarannya orang yang beresiko terkena stunting. Nah bahan dan segala macamnya itu sudah siap. Ada bantuan dari perusahaan, dari PAMA, dari KPC dan seterusnya.”

“Untuk mengantarnya kan butuh transport. Saya coba formulasi nanti entah nanti misalnya bantuan BBM kepada petugas yang mengantar jemput makanan setiap hari kepada warga-warga yang sudah terdampak berisiko stunting,” sambungnya.

Kadis berharap ini diaminkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim. Karena Bupati, kata dia, sudah sangat mendukung program ini.

“Nahh itu rencana program-program ke depan akan kita genjot nanti di perubahan. Mudah-mudahan dapat dukungan penuh dari pihak Bappeda. Karena Bupati sudah sangat mendukung itu,” terangnya.

“Beliau sudah mengatakan kepada saya tadi, menyuruh saya bangun komunikasi, koordinasi dengan pihak Bappeda. Kemudian bisa transaksi di anggaran perubahan,” sambungnya.

Lebih lanjut Achmad Junaidi menambahkan tugas mereka yang dikukuhkan hari ini “Untuk bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan mereka dapat pendampingan dari para penyuluh.”

“Misalnya untuk membeli makanan yang bergizi, nanti dia masak di sini gitu ya. Juga bisa menyajikan data-data, sehingga kalau data ini bisa disajikan dengan benar oleh para kader, maka bisa kita validasi gitu,” tukasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini