Dispar Kutim Gelar Pelatihan Daur Ulang Plastik dan Pelatihan Fruit Carving

Kutim — Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Pelatihan Daur Ulang Plastik dan Pelatihan Fruit Carving pada Selasa 21 Mei 2024. Berlangsung di Hotel Royal Victoria Sangatta.

Agenda ini dihadiri 60 peserta yang berasal Pokdarwis, Pelaku UMKM dan masyarakat yang berasal dari Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan. Juga menghadirkan beberapa narasumber.

Dalam kesempatan itu Kepala Dispar Kutim Nurullah menyampaikan berdasarkan data dari Statistik menunjukkan jumlah produksi sampah plastik global sejak 1950 hingga 2024 cenderung selalu menunjukkan peningkatan.

Pada 2024 produksi sampah sudah ada di angka 381 juta ton per tahun. Angka ini meningkat lebih dari 190 kali lipat, dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,8 ton per tahun.

Sampah plastik di dunia, kata dia, terus meningkat setiap tahun seiring dengan kebutuhan masyarakat dalam penggunaan plastik.

“Sampah-sampah plastik ini menjadi salah satu masalah terbesar yang dialami oleh berbagai negara di dunia karena sifatnya yang sulit terurai namun keberadaanya terus meningkat,” ucapnya.

“Oleh karena itu diperlukan tindakan preventif agar jumlah dari sampah plastik dapat dikurangi, serta perlu adanya tindakan pengolahan sampah plastik yang tidak berguna menjadi barang yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” sambungnya.

Salah satu cara yang dapat mengurangi keberadaan sampah plastik yaitu dengan cara daur ulang plastik. Hal ini kata Nurullah, menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan mengatasi pencemaran lingkungan, karena dengan adanya daur ulang dapat mengurangi jumlah dari banyaknya sampah plastik yang ada dunia.

“Meskipun sekarang masih belum dapat kita rasakan dampaknya,akan tetapi dimasa yang akan datang daur ulang menjadi tindakan yang tidak bisa dianggap sebelah mata lagi,” katanya.

“Daur ulang plastik merupakan upaya untuk mengelola dan menggunakan plastik bekas agar dapat digunakan kembali atau diolah menjadi barang yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan memiliki nilai jual,” tambahnya.

Tindakan ini bertujuan mengurangi dan mengatasi adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan yang disebabkan dari membuang sampah plastik sembarangan.

“Dalam pengelolaan bahan plastik, perlu dilakukan pembinaan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif yang terampil agar nantinya ilmu yang diterima dapat dikembangkan menjadi sebuah kerajinan yang menarik dan menjadi salah satu nilai jual yang mampu dikembangkan,” terangnya.

Olehnya pemerintah melalui Dispar akan terus mendukung program kegiatan dalam peningkatan sumber daya manusia ini supaya lebih maju dan mampu berkembang lebih baik melalui pembinaan ataupun pelatihan-pelatihan yang diberikan kemasyarakat sebagai bentuk perhatian pemerintah dan juga untuk meningkatkan sumber daya manusia yang terampil dan inovatif.

“Kita mengharapkan untuk dapat mengikuti dengan sebaik-baiknya sehingga setelah pelatihan ini benar-benar mempunyai kemampuan dalam mengembangkan kreatifitasnya dalam bidang pengelolaan bahan daur ulang plastik,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *