Disdikbud Samarinda Tanggapi Kisruh Pengadaan Buku LKPD oleh Orang Tua, Janji Evaluasi
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Kasus penggandaan buku Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Sungai Pinang, terungkap fakta praktik penggandaan yang dilakukan oleh paguyuban orang tua murid. Namun hal itu imbas dari kelangkaan stok buku di sekolah tersebut.
Lemahnya sistem pengadaan buku ajar di Kota Samarinda dianggap sebagai tindakan keliru karena berpotensi menimbulkan kesalahpahaman antara sekolah dan wali murid.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, membenarkan adanya laporan mengenai iuran penggandaan LKPD di sekolah dasar negeri tersebut. Namun, setelah dilakukan penelusuran, tidak ditemukan keterlibatan kepala sekolah dalam praktik tersebut.
“Yang melangkah justru paguyuban, karena mereka merasa buku di sekolah tidak cukup. Tapi tetap kami tegur kepala sekolahnya, sebab kebijakan di lingkungan sekolah tidak boleh diambil tanpa sepengetahuan dinas,” ujar Asli Rabu (8/10/2025).
Asli Nuryadin menilai, meskipun langkah paguyuban tersebut didasari niat membantu siswa, namun dianggap keliru. Ia pun mengeluarkan teguran tertulis agar kejadian serupa tidak terulang.
“Sekolah tidak boleh membiarkan paguyuban membuat kebijakan sendiri, walaupun niatnya baik,” tambahnya.
Ia menjelaskan, dana yang digunakan untuk menggandakan LKPD seharusnya berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bukan hasil iuran orang tua.
“Kalau sekolah mau memfotokopi dari dana BOS, silakan. Tapi jangan memungut dari wali murid,” tegasnya.
Lebih jauh, Asli mengakui persoalan ini tidak lepas dari kesalahan dalam perencanaan pengadaan LKPD tahun ini, di mana pemerintah hanya menghitung kebutuhan berdasarkan jumlah siswa, tanpa memperhitungkan kebutuhan guru.
Akibatnya, buku yang tersedia hanya cukup untuk peserta didik, sementara sekitar 3.800 guru termasuk guru honorer belum terakomodasi.
Dengan temuan ini, Disdikbud Samarinda berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengadaan buku tahun depan agar masalah serupa tidak kembali terjadi.
“Tahun depan guru juga kami siapkan pegangan LKPD, nanti setelah evaluasi baru kami proses pencetakan,” pungkas Asli. (Yah)



Tinggalkan Balasan