INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Disdikbud Kutim Susun Strategi Anti Anak Putus Sekolah, Luncurkan Aksi Besar di Tingkat Kabupaten

admin - 4700 views
Kepala Disdikbud Kutai Timur, Mulyono.

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus memperkuat komitmen menekan angka anak tidak sekolah.

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, saat ditemui, Kamis (20/11/2025) di ruang kerjanya, memaparkan penanganan ATS kini dilakukan secara lebih modern, terstruktur, dan melibatkan banyak pihak.

Dia menyampaikan Disdikbud telah menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta untuk menyusun rencana aksi daerah sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.

“Untuk mencegah bertambahnya anak tidak sekolah (ATS) di Kutai Timur, Disdikbud Kutim melakukan beragam upaya,” kata Mulyono.

“Salah satunya bekerjasama dengan universitas negeri Yogyakarta (UNY) untuk membuat rencana aksi daerah. Kegiatan ini lebih komprehensif, terstruktur dan massif dalam menekan angka ATS,” lanjutnya.

Peluncuran rencana aksi daerah itu akan berlangsung, Jumat (21/11/2025), disertai pemaparan lengkap strategi, peran, dan pembagian tugas.

“Rencana aksi daerah ini akan launching di Hotel Victoria, besok Jumat (21/11/2025). Salah satu programmnya adalah startegi anti anak tidak sekolah. Program ini sedang saya ikuti dalam proyek perubahan untuk tugas Diklat Kepemimpinan II,” jelasnya.

Mulyono menerangkan nantinya OPD, organisasi sosial, hingga perusahaan akan memiliki tanggung jawab masing-masing.

“Program ini akan kami kombinasikan dengan rencana aksi daerah. Disana nanti akan dipaparkan dan diserahkan, tupoksi pihak yang terkati. Baik itu, lintas OPD maupun lintas usaha. Perusahaan juga kami libatkan untuk mengetahui peran mereka masing-masing,” katanya.

Dia menjelaskan program besar ini memiliki arah kerja yang jelas. Tahap pertama adalah perbaikan akurasi data melalui verifikasi massal.

“Dari peran yang itu akan ada aksi massal dan massif, untuk memverifikasi data anak tidak sekolah atau anak putus sekolah,” ungkapnya.

Tahap berikutnya adalah mencegah anak yang rentan putus sekolah dari berbagai faktor seperti soal jarak, ekonomi, maupun pernikahan usia dini.

“Kemudian, aksi bagaimana anak yang beresiko putus sekolah menjadi tidak putus sekolah,” ujarnya.

Tahap terakhir adalah memastikan anak-anak yang terlanjur keluar dari sekolah tetap memiliki akses terhadap pendidikan formal.

“Kita juga memaksimalkan, bagaimana anak-anak yang terlanjur putus sekolah ini tetap bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik, melalui jalur paket, sehingga mereka juga punya bekal dan ijazah yang resmi yang dapat digunakan untuk mendapatkan pekerjaan,” tutur Mulyono.

Dia meyakini strategi terintegrasi ini akan memberikan dampak besar dan berkelanjutan dalam menurunkan ATS di Kabupaten Kutai Timur. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!