Disdikbud Kutim Genjot Pendidikan Karakter, Sekolah Negeri di Sangatta Terapkan Pembelajaran Al-Qur’an
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur semakin menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan penguatan spiritual peserta didik.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyampaikan sejak tahun 2024 pihaknya telah menjalankan program pembelajaran Al-Qur’an menggunakan metode Ummi yang kini diperluas secara signifikan.
“Disdikbud Kutim melakukan beberapa inovasi yang berkaitan dengan pembelajaran. Di antara inovasi itu, bukan hanya mencerdaskan intelektual anak-anak kita, tapi juga meningkatkan mental spiritualnya,” ungkapnya dalam wawancara, Kamis (20/11/2025).
Mengawali gebrakan ini, Disdikbud melakukan Piloting Project di tujuh sekolah negeri, melibatkan 49 guru bersertifikat dari Ummi Foundation.
Hasil positif dalam penerapan model tersebut mendorong perluasan program secara massif pada tahun berikutnya.
Pada 2025, sekolah-sekolah negeri di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan mulai menerapkan pembelajaran Al-Qur’an menggunakan metode Ummi.
Total 40 sekolah masuk dalam program ini, terdiri dari 17 SD dan 6 SMP Negeri di Sangatta Utara serta 14 SD dan 3 SMP Negeri di Sangatta Selatan.
Untuk memastikan kualitas pengajaran, Disdikbud membuka seleksi tenaga pendidik.
“Kita target 157 guru baru. Tapi hasil pendaftaran kemarin, hanya terjaring 140 orang,” jelas Mulyono.
Para guru terpilih kemudian mengikuti pelatihan dan sertifikasi intensif yang digelar di Hotel Royal Victoria selama satu minggu.
Kegiatan tersebut menghadirkan instruktur dari Ummi Foundation Surabaya dan Ummi Foundation Kutai Timur, memastikan standar pembelajaran yang diterapkan sesuai kaidah.
“Kami harap mereka memiliki kualitas dan sertifikasi yang pas untuk memberikan pembelajaran Al-Qur’an, sehingga sesuai dengan kaidah pembacaan Al-Qur’an yang benar,” katanya.
Mulyono menambahkan tujuan besar program ini adalah melahirkan generasi Kutai Timur yang kuat secara spiritual dan mampu menguasai Al-Qur’an secara baik. “Kami harap, anak-anak Kutai Timur bisa hafal 30 juz Al-Qur’an,” tegasnya.
Disdikbud juga memastikan pemerataan layanan pendidikan agama bagi seluruh siswa.
“Untuk non Muslim kita juga berikan pembelajaran sesuai dengan agama mereka. Seperti Nasrani kita berikan pembelajaran Al-Kitab,” jelas Mulyono.
Baginya, keberhasilan pendidikan bukan hanya dilihat dari prestasi akademik, melainkan juga dari karakter dan spiritualitas yang tumbuh dalam diri anak-anak.
“Kita tetap memberikan ruang yang sama untuk semua agama di Kutai Timur, sehingga anak-anak tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas secara spiritual,” tutupnya. (adv)



Tinggalkan Balasan