Daftarkan Diri ke PKS, Arfan: Jika Tak Bersama Ardiansyah Saya Putuskan Tak Maju di Pilkada

Kutim — Ketua DPD NasDem Kutai Timur (Kutim) Arfan daftarkan dirinya sebagai bakal calon kepala daerah (Bacakada) untuk Wakil Bupati di DPD PKS Kutim pada 6 Mei 2024.

Ketua Umum PKS Kutim Warno dalam kesempatan itu menyambut hangat rombongan kader NasDem. Ia menyampaikan beberapa kriteria wakil yang diinginkan pihaknya.

“Yang jelas kriteria kami di PKS adalah mereka yang bisa membantu proses pemenangan. Karena Kutim ini cukup luas wilayahnya 18 kecamatan, TPS seribu lebih. Kedua adalah punya gagasan yang sama dengan pak Bupati (Ardiansyah),” ucapnya.

“Memang kalau kita ngobrol dengan pak Bupati itu yang dia pikirkan bukan dirinya, anaknya, isterinya, bisnisnya, tapi selalu memikirkan bagaimana Kutim ini. Beliau sangat mencintai Kutim,” sambungnya.

Kriteria ketiga kata Warno adalah person yang dapat bersinergi selama 5 tahun. “Karena ndak elok kalau bersama jalan tapi tidak bersinergi.”

“Selanjutnya mereka yang punya prestasi yang baik dengan kata lain amal sholeh. Membantu warga dengan tulus dan sebagainya,” tambah dia.

Sementara itu ketua NasDem Kutim Arfan mengucapkan syukurnya diterima dengan hangat serta penuh rasa kekeluargaan oleh PKS Kutim. Selain itu awal pembicaraannya ingin meluruskan beberapa anggapan “terpecahnya” internal NasDem.

“Ada hal yang saya ungin luruskan sedikit. Karena beberapa pihak termasuk teman-teman wartawan mempertanyakan, kenapa partai NasDem ada 3 orang mendaftar di partai lain? Ini saya harus luruskan,” ucap Arfan.

Ketiganya kata Arfan diundang ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem dan ditanyai apakah mereka semua benar-benar serius bertarung di Pilkada Kutim.

“Kami bertiga diundang ke DPP. Kami ditanya satu persatu, serius ndak mau maju? Kami menjawab serius karena Pilkada ini ndak boleh main-main,” ucap DPRD Provinsi terpilih itu.

“DPP kemudian bertanya kepada saya, Arfan berpasangan dengan siapa? Spontan saya jawab insyaallah saya berniat berpasangan dengan PKS,” tambahnya menegaskan.

Kemudian DPP kembali bertanya kepada Arfan, bahwa jika ke depannya terjadi skema PKS tidak bersedia bersama Arfan, apakah dirinya bakal tetap maju di perhelatan Pilkada? Arfan mengaku dengan spontan menjawab tidak.

“Nahh saat itu saya ditanyai bagaiman kalau PKS tak bersedia? Spontan lagi saya jawab, bahwa saya tidak akan maju. Saya membuat penyataan begitu supaya singkat tidak panjang pikir. Bahwa saya tak akan maju kalau tidak bersama PKS. Kalau PKS tidak bisa, terus NasDem sama siapa?,” tandas Arfan.

Rumor yang lain kata Arfan bahwa kedua orang tuanya tidak merestui niatannya untuk bertarung dalam kontestasi Pilkada Kutim.

“Nahh Ini juga harus diluruskan. Memang beliau (kedua orang tuanya) kaget karena saya belum dilantik (DPRD Provinsi) kok mau maju lagi. Karena beliau berhajat mau melihat saya dilantik. Entah dilantik sebagai DPRD Provinsi ataukah Wakil Bupati Kutim,” ucap Arfan memecah keheningan forum.

Lebih lanjut Arfan mengatakan sebagaimana perjalanan dirinya sampai ke Bumi Etam tidak memiliki sedikit pun niat menjadi politisi. Namun kata dia, kehidupan ini mengikuti takdir.

“Hidup ini tidak ada yang tahu. Saya pun ke Kalimantan 34 tahun lalu tidak pernah berpikir menjadi politisi. Jadi perjalanan hidup ini mengikuti saja. Hari ini proses harus saya jalani, kalau pun nantinya tidak dijodohkan saya berharap NasDem tetap ke PKS,” pungkasnya. (ag*/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *