Cuaca Perairan Pulau Maratua Relatif ‘Aman’ dalam Pelayaran Malam Natal

MARATUA, INDEKSMEDIA.ID — Perayaan Natal 2025 di kawasan kepulauan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, diperkirakan berlangsung dalam kondisi cuaca laut yang relatif kondusif. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi perairan Maratua pada periode 23 hingga 26 Desember 2025 didominasi cuaca berawan dengan potensi hujan ringan, disertai gelombang laut rendah.

BMKG mencatat, selama periode Natal hingga sehari setelahnya, tinggi gelombang di Perairan Maratua diprakirakan berada di bawah 1 meter, sehingga relatif aman bagi aktivitas pelayaran lokal, nelayan, maupun transportasi laut antarpulau yang biasanya meningkat saat libur Natal.

Sementara itu, kecepatan angin diprakirakan bertiup lemah hingga sedang, berkisar 2 hingga 8 knot, meski sesekali dapat mengalami hembusan lebih kencang. Arah angin yang cenderung berubah-ubah menjadi salah satu faktor yang tetap perlu diantisipasi, terutama oleh kapal kecil dan perahu nelayan.

Selain angin, arus laut di sekitar perairan Maratua terpantau cukup aktif dengan kecepatan menengah. Kondisi ini dinilai masih dalam batas aman, namun memerlukan kehati-hatian tambahan saat proses sandar, bongkar muat, maupun perjalanan laut jarak pendek.

BMKG juga mengingatkan potensi hujan ringan hingga sedang yang dapat terjadi secara lokal, terutama pada siang hingga sore hari. Hujan ini berpotensi mengurangi jarak pandang di laut, sehingga pengguna transportasi laut diimbau tetap memperhatikan faktor keselamatan selama mobilitas Natal.

Dengan kondisi tersebut, BMKG menilai aktivitas keagamaan, kunjungan keluarga, pariwisata bahari, dan pelayaran lokal dalam rangka Natal 2025 di Maratua masih dapat berlangsung, sepanjang masyarakat tetap mengikuti pembaruan informasi cuaca dan mengutamakan keselamatan.

BMKG mengimbau nelayan, operator kapal, dan masyarakat pesisir untuk memantau prakiraan cuaca maritim secara berkala, terutama selama masa libur Natal dan akhir tahun, guna mengantisipasi perubahan cuaca yang dapat terjadi secara cepat di wilayah perairan kepulauan.