Bupati Kutim Sambut Hangat Kedatangan Ketua LPAI, Minta Seluruh Pihak Kolaborasi Kembangkan Generasi

Kutim — Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mendapat penganugerahan Kak Seto Award langsung dari Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi pada Selasa 21 Mei 2024. Dalam kesempatannya Bupati berterima kasih kepada Seto yang telah memberi banyak inspirasi kepada anak-anak Indonesia.

“Karya karya beliau selalu menginspirasi kita semua. Tidak hanya di Jakarta, ada di pusat pemerintahan, tetapi juga di seluruh pelosok tanah air. Nama Kak Seto itu menjadi bagian daripada anak-anak kita di Indonesia termasuk saya. Sejak saya kecil, SMP, saya sudah kenal dengan beliau. Alhamdulillah hal ini baru bisa berjabat tangan,” ucapnya di hadapan seluruh pejabat Kutim.

“Atas nama pemerintah Kutim menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kak Seto di Kutim. Kalau saya menyebut Kutim itu adalah “Magic Land”, daerah yang ajaib. Kenapa ajaib karena semua sisi kita punya, lautannya, daratannya, dasar lautnya semua memberikan inspirasi dan peluang dalam rangka kita berkarya di Kutim,” tambahnya.

Bupati menyebut kegiatan ini menginspirasi gelaran berikutnya, di mana perlindungan anak itu menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam pembangunan, baik pembangunan keluarga masing-masing ataupun pembangunan pada umumnya.

“Karena anak adalah aset di masa yang akan datang. Oleh karenanya bapak ibu sekalian, kita harus secara terus-menerus memberikan perhatian kepada anak-anak. Kepala dinas juga sudah menyampaikan beberapa agenda kita yang selalu melahirkan keterlibatan anak,” ucapnya.

“Di dalam kegiatan museum, baik di tingkat kecamatan, tingkat desa  ataupun Kabupaten sehingga aspirasi mereka juga sangat kita harapkan, bahkan kita sudah memiliki sekolah alam yang dapat menghadirkan anak-anak untuk berkarya,” tambahnya.

Karena itu, Bupati menyampaikan terkait dengan 4 pilar utama hak anak dalam konvensi hak anak yaitu kelangsungan hidup, hak perlindungan, hak tumbuh kembang dan hak partisipasi.

“Pemerintah Kutim dalam kesempatan ini akan terus memberikan ruang kepada anak-anak. Kalau tadi diinformasikan oleh saudara Kepala Dinas terkait dengan hak anak untuk bermain, mungkin itu yang disebutkan baru beberapa tempat kita miliki, di beberapa tempat lainnya insya allah akan kita bangun lagi,” ucapnya.

“Di tempat-tempat tertentu tidak hanya di pusat pemerintahan Bukit Pelangi, mungkin nanti kita juga sudah menyiapkan rencana di pemukiman-pemukiman. Insyaallah di perubahan ini akan kita bangun juga beberapa tempat yang memungkinkan anak untuk lebih segar di dalam menikmati kehidupannya” tambah Bupati.

Kemudian, kata Bupati, yang tidak kalah penting adalah tumbuh kembang anak harus diperhatikan. “Dimulai dari persiapan bagi anak-anak kita untuk membangun rumah tangga, karena itu adalah dasar utama sehingga pada saat ini kami sudah berkolaborasi dengan Kementerian Agama Kutim,” ucapnya.

“Pada setiap calon pengantin yanh sudah menyiapkan diri untuk membangun rumah tangga ada kegiatan-kegiatan terkait dengan sosialisasi bayi, itu kesehatan. Kemudian juga sosialisasi terkait dengan tumbuh kembang anak, sosialisasi terkait dengan persiapan rumah tangga menyambut anaknya yang akan lahir sehingga pada saat dua insan ini sudah membawa rumah tangga, maka mereka memiliki kesiapan,” tambahnya.

Meski demikian, Bupati menyebut ini tak bisa dilakukan tanpa kolaborasi. Setiap elemen harus bersama-sama melihat ini sebagai sebagai sebuah persoalan. Dicontohkan Bupati, masih saja ada pasangan yang melakukan kekerasan.

“Nah iita juga butuh keterlibatan alat penegak hukum. Alhamdulillah ya Polres Kutim tadi sudah disampaikan menyiapkan diri dengan hal-hal yang terkait dengan ini. Oleh karenanya saya terima kasih kepada pihak Polres yang sudah banyak membantu dan melindungi anak-anak kita,” tutur Bupati.

Berikutnya kata dia, yang tidak kalah penting adalah anak-anak mesti berpartisipasi sesuai dengan hak-haknya. “Satu sisi kami terima kasih dengan kurikulum pendidikan yang sekarang cukup luar biasa, yaitu kurikulum merdeka belajar yang banyak memberikan kesempatan kepada anak-anak pelajar kita untuk inspirasi inovasi.”

“Dan inovasi dan inspirasi mereka ini tidak dibiarkan begitu saja, tapi menjadi bagian daripada mereka untuk selesaikan tugasnya,” ucapnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *