Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Berharap Mahasiswa KKN Adaptif dan Tidak Menggurui
Kutim — 187 mahasiswa dari berbagai program studi STIENUS dilepas untuk menjalani prosesi KKN di beberapa kecamatan di Kutim, Sabtu, 20 Juli 2024.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang turut hadir dalam pelepasan itu menerangkan inti KKN sebagai ‘kampus kehidupan’.
Mengingat ilmu yang diterapkan di masyarakat puny makna lebih dalam ketimbang teori yang dipelajari di ruangan.
Bupati pun mengapresiasi kegiatan ini dan berharap nantinya peserta KKN mampu menawarkan solusi bagi masalah yang ada di tengah masyarakat.
“Saya mengapresiasi program KKN ini karena tentunya ke depan mampu menciptakan adaptasi dan inovasi serta memberikan solusi konkret bagi permasalahan lokal,” ucapnya.
Tak kalah penting kata Bupati, adalah komunikasi dan pengabdian ke masyarakat. Dia juga mengingatkan mahasiswa tak menampilkan sikap menggurui.
Tak lupa Bupati menyampaikan bahwa Kutim, sebagai wilayah dengan potensi luar biasa, butuh kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat dalam melahirkan inovasi baru.
Untuk itu dirinya hendak mendorong mahasiwa melihat bahwa produk lokal mampu ditampilkan di kancah nasional, bahkan internasional.
“Saya mendorong mahasiswa untuk membuka mata terhadap produk UMKM lokal yang dapat diangkat ke level nasional atau bahkan global,” jelasnya.
Orang nomor satu Kutim itu lebih jauh mengatakan pentingnya inovasi di desa-desa dan mendukung pengembangan budaya nusantara,m.
Contohnya, kata Bupati, adalah Festival Sekerat Nusantara, yang merupakan warisan dari Kerajaan Kutai Ing Martadipura.
Bupati pun berhadap agar waktu 40 hari selama masa KKN ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. (Adv)
Tinggalkan Balasan