INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Bupati Kutai Timur Dorong CSR PT KPC dan Kontraktor Tangani Stunting di Wilayah Ring I

Jibril Daulay Jibril Daulay - 10300 views
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman dalam Rapat Koordinasi Forum CSR PT Kaltim Prima Coal (KPC) bersama para kontraktor untu penanganan keluarga berisiko stunting dan anak stunting di wilayah RIng I Kutim.

SANGATTA, INDEKSMEDIA.ID — Bupati Ardiansyah Sulaiman menegaskan pentingnya kolaborasi dunia usaha dalam penanganan anak stunting dan keluarga berisiko stunting di Kabupaten Kutai Timur, khususnya di wilayah Ring I pertambangan.

Penegasan tersebut disampaikan Ardiansyah saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum CSR PT Kaltim Prima Coal (KPC) bersama para kontraktor, yang membahas kolaborasi penanganan keluarga berisiko stunting dan anak stunting di wilayah Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung, Selasa (23/12/2025).

Menurut Ardiansyah, kegiatan tersebut menjadi forum strategis untuk membangun kolaborasi dan sinergi antarpemangku kepentingan, terutama mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), melalui program CSR peduli anak stunting dan keluarga berisiko stunting.

“Acara ini merupakan kegiatan yang diperlukan dalam upaya membangun kolaborasi dan sinerginitas antar-stakeholder, terutama mitra DUDI, melalui program CSR peduli anak stunting dan keluarga berisiko stunting di Kutai Timur,” kata Ardiansyah.

Bupati berharap momentum rapat koordinasi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mengimplementasikan kolaborasi pelaksanaan program antar OPD, organisasi mitra (Ormit), dan DUDI, khususnya dalam menerjemahkan 50 Program Unggulan Bupati–Wakil Bupati Kutai Timur periode 2025–2030.

Ia menegaskan, dalam program unggulan tersebut terdapat sejumlah program prioritas yang berkaitan langsung dengan percepatan penurunan stunting, terutama penanganan keluarga berisiko stunting melalui pendekatan layanan jemput bola stop stunting.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah Prioritas ke-22, yakni Layanan Jemput Bola Program Pendidikan Nonformal, Stop Stunting, dan Warga di Bawah Garis Kemiskinan. Program ini melibatkan kolaborasi lintas sektor antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, DPPKB, DUDI, dan Ormit.

Melalui program tersebut, keluarga berisiko stunting yang ingin bekerja namun belum memiliki pendidikan memadai dapat difasilitasi mengikuti pendidikan Paket A, Paket B, dan Paket C, serta kursus pendidikan kecakapan wirausaha dan kecakapan kerja pada jalur pendidikan nonformal tanpa dipungut biaya.

Selain itu, program juga mencakup pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan serta Sekolah Lansia sebagai bagian dari penguatan pembangunan sumber daya manusia.

Ardiansyah menekankan bahwa penanganan stunting bukan hanya menjadi tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen, termasuk dunia usaha dan organisasi mitra.

Menurutnya, penanganan anak stunting dan keluarga berisiko stunting dapat dilakukan secara kolaboratif oleh DUDI dan Ormit, sepanjang tidak tumpang tindih dengan program pemerintah dan tetap berpedoman pada koordinasi dengan OPD pengampu.

“Penanganan stunting adalah tugas dan tanggung jawab bersama. Dunia usaha dan organisasi mitra dapat berperan aktif sepanjang tetap bersinergi dengan OPD terkait,” ujarnya.

Data BNBA Jadi Dasar Intervensi CSR

Bupati juga menilai pentingnya penggunaan data by name by address (BNBA) anak stunting dan keluarga berisiko stunting sebagai dasar perencanaan intervensi program CSR.

Forum yang diinisiasi PT KPC bersama lebih dari 50 perusahaan subkontraktor tersebut dinilai strategis untuk membedah data BNBA agar dijadikan data sasaran intervensi CSR di masing-masing perusahaan di bawah koordinasi PT KPC.

“Inilah pentingnya kita berkumpul, untuk merumuskan bersama bagaimana data BNBA anak stunting dan keluarga berisiko stunting dijadikan dasar intervensi program CSR di masing-masing subkontraktor,” tegasnya.

Di akhir arahannya, Ardiansyah berpesan agar Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutai Timur terus memperluas penjajakan dan kolaborasi dengan DUDI dan Ormit di kecamatan lain se-Kutai Timur.

Ia berharap seluruh perusahaan pertambangan dan perkebunan di Kutai Timur memiliki kepedulian yang sama dalam penanganan stunting, sebagaimana yang ditunjukkan oleh PT KPC bersama puluhan subkontraktornya dalam forum tersebut.

“Kepedulian seperti ini diharapkan bisa diikuti oleh seluruh perusahaan di Kutai Timur, sehingga upaya penanganan stunting dapat berjalan lebih masif dan tepat sasaran,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!