Bupati Ardiansyah Sulaiman Minta Seluruh Elemen Masyarakat Kerjasama Atasi Stunting

Kutim — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melaunching Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung kB), Rumah Data Kependudukan (RDK) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) pada Jumat (21/6) di Teluk Lingga.

Dalam kesempatan itu Bupati Kutim Ardianyah Sulaiman menyampaikan agenda ini merupakan program yang digencarkan pemerintah di seluruh wilayah Indonesia.

Ketiga program di atas, menurut Bupati, banyak ditugaskan kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB). Karena itu dia meminta tak hanya disediakan penyuluh pertanian dan perkebunan, tetapi juga untuk Keluarga Berencana (KB).

“Ini salah satu yang menjadi program utama pemerintah Indonesia, menciptakan keluarga berkualitas. Kemudian bagaimana kita mengurangi stunting, bagaimana kita menciptakan keluarga hidup bersih dan sehat,” ucap Bupati.

“Tiga hal ini menjadi satu bagian dari pekerjaan yang dititikberatkan kepada DPPKB. Sehingga supaya pekerjaan ini bisa sampai, maka tidak hanya ada PPL pertanian, tidak hanya ada penyuluhan perkebunan tetapi ada penyuluh keluarga berencana,” sambungnya.

Bupati melanjutkan mereka yang bertugas jadi penyuluh adalah penyambung lidah antara program pemerintah dan perealisasiannya di masyarakat.

“Mereka-mereka yang bertugas itu menjadi jembatan, penyambung lidah dari program pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan kampung berkualitas, mengurangi stunting dan menciptakan keluarga hidup bersih, sehat dan mandiri atau sejahtera,” pintanya.

Orang nomor satu Kutim itu mengingatkan, para penyuluh juga punya tanggungjawab yang tidak gampang. “Saudara punya tugas yang berat, oleh karena saudara menjadi penyambung lidah, menjadi jembatan, maka jangan sampai jembatan itu putus dari program pemerintah ke bawah.”

“Kalau putus di tengah jalan, maka pesan dari program tidak tersampaikan. Oleh karenanya, masyarakat mengharapkan saudara-saudara betul-betul menjadi bagian yang terpenting dari program pemerintah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu Bupati juga meminta agar mereka yang melaksanakan program betul-betul menemukan data valid, khususnya masalah stunting yang angkanya berbeda dengan data pemerintah pusat.

“Nah saudara sekalian oleh karenanya kita berharap bahwa ini Tanggungjawab kita semua. Salah satu di antara tanggungjawabnya juga, sampai-sampai disiapkan dapur sehat atasi stunting,” katanya.

“Yaa dapur ini jadi pertemuan nantinya bagi ibu-ibu yang ada di sini, bagi warga di sini nanti didampingi PPL, bahwa kira-kira makanan sehat itu bagaimana. Kemudian siapkan makanan bergizi, makanan yang bagus sehat berikan ya,” ucap Bupati.

Politis PKS itu juga meminta jika warga kekurangan silahkan komunikasi langsung dengan pemerintah setempat.

“Kalau kurang (gizi dan makanannya) tambahin makanannya, kalau duitnya enggak ada minta sama bu Kades. Misalnya oh hari ini harus bubur kacang hijau, terus panitia nggak punya, yaaa ada bu kades,” tutur Bupati mengundang tawa hadirin.

Bupati juga meminta agar tanggungjawab ini dijalankan dengan baik. Agar nantinya generasi pengganti semakin berkualitas.

“Nah bapak ibu sekalian produk dari apa yang kita bicarakan hari ini, kita ingin generasi kita ke depan, jadi generasi yang sehat dan kuat, dan berkualitas. Generasi yang siap untuk menggantikan kita. Karena kita nggak bisa hidup selamanya,” katanya.

“Kalau di sini yang formal hanya ada satu camat, itu Camat Sangatta Utara. Padahal kita semua ini camat loh, calon mati. Hanya nunggu waktu aja ktia. Besok bapak ibu duluan, saya belakangan enggak masalah. Atau sebaliknya, saya belakangan bapak ibu dulu enggak masalah juga,” tukas bupati terkekeh. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *