Buka Pelatihan KHA Kabupten Layak Anak Kutim, Doktor Sulatin Ingatkan Hormati Pandangan Anak

News9200 views

SANGATTA, INDEKSMEDIA.ID — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Timur (Kutim) menggelar Pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA), bagi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) di kabupaten ini.

Pelatihan KHA KLA ini dihadiri 50 orang peserta yang terdiri dari dinas instansi organisasi terkait yang tergabung Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak selama 2 hari mulai tanggal 5 sampai dengan 6 Desember 2003 di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Selasa. 

Pelaksana Tugas (Plt) DP3A Kutim, Doktor Sulastin mengatakan pelatihan KHA bagi Tim Gugus Tugas KLA merupakan indikator terciptanya Kota Laya Anak di kabupaten ini. Selain itu, dia mengatakan pelatihan ini juga merupakan pelaksana salah satu program di bidang pemenuhan hak anak.

“Jadi, dilaksanakan untuk menyediakan sumber daya manusia yang terlatih dan memahami Konvensi Hak Anak secara utuh, “ ujar Doktor Sulastin dalam sambutannya.

Menurutnya pelatihan ini bertujuan untuk lebih dapat mengembangkan kebijakan dan langkah strategis dalam implemenrtasi KHA nantinya sebab kegiatan KHA Guguts Tugas KLA Kuitm ini merupakan salah satu tolak ukur dalam mengevaluasi Kabupaten Layak Anak.

“Juga menciptakan kota yang layak dan nyaman untuk anak, “ tegasnya.

Dikatakan, para orang tua dan perangkat daerah umumnya harus lebih peduli lagi dengan masalah-masalah yang dihadapi anak. “Kalau sekarang masih ada yang kurang menghadirikan Kabuapten Layak Anak itu akan dievaluasi lagi, “ katanya lagi.

Sulastin menegaskan Pemerintah Kutim jangan hanya cuma mengajar demi pemenuhan syarat sebagai KLA. “Karena Kota atau Kabupaten Layak Anak yang ingin kita capai itu bukan semata-mata untuk mendapatkan predikat saja, “ ucapnya.

Dia jangan mengingatkan agar tidak lagi ada diskriminasi anak dalam sebuah keluarga. Menurutnya masih sering terjadi dalam rumah tangga dimana untuk menghargai dan menjunjung tinggi ayah dan anak laki-laki dalam keluarga, kadang mereka selalu diistimewakan dibanding anak perempuan.

“Ternyata sekarang sudah ada yang memihak kepada perempuan ya. Jadi kita harus memberikan kehidupan dan perlindungan terbaik untuk pertumbuhan anak dan menghindari diskriminasi karena ada kepentingan terbaik anak, kelangsungan dan perkembangan anak serta menghormati padangan anak, “ ucapnya.

Soal pandangan anak, kata dia, juga kerap disaksikan anak masih disepelakan bahkan diminta diam saat mengutarakan ide dan pandangan, apalagi anak perempuan.

“Kamu anak perempuan tidak bisa mencampuri anak laki-laki. Kan dulu sering  (ada kasus) begitu ya jadi sekarang itu tidak boleh lagi, “ ucapnya.

Sulastin mengatakan sekarang saatnya harus menghargai pandangan anak dengan melibatkannya dalam hal pembangunan daerah.

“Apalgi nanti akan kami libatkan anak di Musrembang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) ya. Bagaimana sih suara mereka. seperti apa keinginan mereka, artinya untuk kenyamanan dan menikmati pembangunan kita ya. Setiap anak harus diperlakukan manusiawi tanpa kekerasan sedikt pun dan tanpa menjatuhkan harga diri mereka, “

Menurutnya anak harus diperlakukan dengan manusiawi meskipun anak itu berhadapan dengan hukum. “Jadi mereka masih memiliki hak untuk dilindungi.”

Oleh karena itu, kata dia, Kabupaten Kutim didorong untuk mempersiapkan fasilitas dan pendukung menuju status Kabupaten Layak Anak yang lebih tinggi lagi.

“Ini semuanya membutuhkan kerjasama, kerjasama berbagai pihak termasuk lembaga perangkat daerah itu sendiri, lembaga vertikal, dari kepolisian, kejaksaan, “ ucapnya.

Ketua Panitia Pelatiaha KHA KLA, Rita mengatakan, latar belakang kegiatan pelatihan KHA merupakan salah satu indikator dari terciptanya Kabupaten Layak Anak dan merupakan salah satu tolak ukur dalam evaluasi.

Sementara tujuan kegiatan, kata Rita, tersedianya Sumber Daya Manusia yang terlatih dan memahami KHA sehingga dapat mengembangkan kebijakan dan langkah strategis dalam implementasi KHA tersebut.

“Meningkatkan koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pengembangan Kabupaten Layak Anak dan meningkatkan pemahaman gugus tugas serta menyamakan persepsi antar anggota gugus tugas dalam menciptakan sinkronisasi program KLA, “ ujarnya.

Disubutkan dalam pelatihan ini panitia menghadirkan pemateri dari Fasilitator KLA, Sudirman Latif SE dan DKP3A Provinsi Kalimantan Timur.

Kegiatan tersebut tak hanya diikuti oleh para tim gugus tugas KLA Kutim, tapi juga dari kepolisian dan kejaksaan Kutim. (ADV/HLM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *