INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



BMKG: 6 Wilayah di Kaltim Berpotensi Hujan Tinggi, Waspada Bencana Hidrometeorologi hingga Akhir Oktober

Jibril Daulay Jibril Daulay - 4200 views
ilustrasi cuaca hujan sedang dan cuaca hujan ekstrem (dok Indeksmedia/AI)

BALIKPAPAN, INDEKSMEDIA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk enam wilayah di Provinsi Kalimantan Timur yang berstatus waspada curah hujan tinggi pada Dasarian III Oktober 2025 atau periode 21–31 Oktober 2025.

BMKG menyebut kondisi atmosfer yang masih lembap serta pengaruh fenomena iklim regional membuat sebagian besar wilayah Kaltim berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat selama sepuluh hari ke depan.

BMKG mencatat, hingga Dasarian II Oktober 2025, hampir seluruh zona musim di Kalimantan Timur telah memasuki musim hujan, kecuali sebagian wilayah Kutai Timur bagian utara dan tengah serta Kutai Kartanegara bagian tengah yang masih berada dalam fase peralihan dari kemarau ke hujan.

Berikut peringatan dini cuaca pada 21 hingga 31 Oktober:

  1. Prakiraan cuaca 21 – 23 Oktober, terdapat potensi hujan kebat di wilayah Penajam Paser Utara, Berau, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Mahakam Ulu, dan Kota Bontang.
  2. Prakiraan cuaca tanggal 24 – 26 Oktober, terdapat potensi hujan lebat di wilayah Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Mahakam Ulu.
  3. Prakiraan cuaca tanggal 27 – 31 Oktober terdapat potensi hujan lebat di wilayah Mahakam Ulu dan Kutai Barat.

“Curah hujan yang tinggi pada akhir Oktober menandai awal puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Timur, “ kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida dalam keterangan resminya.

Sementara wilayah yang paling berpotensi menerima hujan intensitas tinggi (lebih dari 150 mm per dasarian) selama akhir Oktober 2025 adalah:

  • Kutai Barat dan Mahakam Ulu (wilayah hulu sungai dan perbukitan)
  • Kutai Kartanegara bagian tengah
  • Samarinda dan Balikpapan (wilayah pesisir tengah)

“Potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dapat terjadi secara merata di sebagian besar wilayah Kalimantan Timur, terutama pada sore hingga malam hari,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida dalam keterangan resminya.

Secara global, kondisi ENSO berada pada fase netral dengan indeks –0,42, sedangkan IOD (Indian Ocean Dipole) menunjukkan nilai –1,39 atau IOD negatif.

“Kombinasi keduanya membuat wilayah Indonesia bagian barat dan tengah, termasuk Kalimantan Timur, mengalami peningkatan penguapan dan pembentukan awan hujan di atas normal, “ ujar Diyan.

BMKG memperkirakan IOD negatif ini akan bertahan hingga Januari 2026, yang berarti potensi hujan lebat masih mungkin berlangsung dalam beberapa dasarian ke depan.

Dia mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir, genangan, dan tanah longsor, terutama di daerah dataran rendah dan perbukitan.

“Waspadai aktivitas pelayaran dan transportasi darat, karena hujan lebat berpotensi menurunkan jarak pandang dan menyebabkan jalan licin, “

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!