Berkontribusi Majukan Pendidikan di Kutai Timur, Perhapi Kutim Berikan Beasiswa ke 22 Siswa

KUTIM, INDEKSMEDIA.ID – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Kutai Timur.

Hal ini dapat terlihat dengan adanya program beasiswa yang dijalankan Perhapi Kutim untuk anak yang berprestasi dan kurang mampu.

Program ini sendiri sudah berjalan selama tiga tahun. Khusus tahun ini, Perhapi menggelontorkan dana hingga Rp 44 juta untuk 22 siswa. Setiap siswa mendapatkan beasiswa sebesar Rp 2 juta.

Ketua umum Perhapi Kutim, Zulfikar Rahman dalam menjaring penerima manfaat untuk program beasiswa ini, pihaknya melakukan beragam seleksi.

“Waktu awal seleksi berkas itu ada 66 pelajar ya masuk berkasnya. Terus kita seleksi seleksi berkas itu ada 34 pelajar. Kita panggil interview ya pekan lalu kita lakukan interview 34, akhirnya hari ini panggil mereka penerima beasiswa sekitar 22 pelajar,” kata Zulfikar, Minggu (24/3/2024).

Untuk pendanaan program beasiswa tersebut, Zulfikar mengaku berasal dari kas Perhapi Kutim dan donatur.

“Jadi untuk alokasi dana ke beasiswa ini, kita ambil dari sebagian kas Perhapi. Kita buka donasi. Jadi kami membuka kesempatan bagi para donatur yang ingin ambil bagian dalam program ini,” ungkapnya.

Zulfikar berharap program beasiswa ini menjadi kegiatan tahunan Perhapi Kutim. Dengan begitu, mereka dapat terus berkontribusi dalam peningkatan pendidikan di Kutai Timur.

“Insya allah kita akan lanjut terus dan kita tingkatkan karena ini sudah tahun ketiga kita setiap tahun kita berikan,” katanya.

“Pastinya kan kita Perhapi Kutim memang konsen terhadap pendidikan. Jadi kita ingin masyarakat khususnya adik-adik pelajar itu mendapatkan perhatian. Jadi perhatian kita tidak hanya memberikan donasi atau beasiswa, tetapi juga memberikan contoh, jadi kalau bisa banyak organisasi yang sejenis yang konsen terhadap pendidikan gitu ya,” lanjutnya.

Zulfikar menambahkan, di sektor pendidikan terdapat banyak masalah dan kendala. Salah satunya di faktor ekonomi siswa.

Untuk itu, pihaknya ingin membantu para siswa yang ekonomi lemah agar tetap semangat dalam menimba ilmu, serta tak mengkhawatirkan biaya pendidikan mereka.

“Masalah pendidikan itu kan banyak luas sekali ya cuma salah satunya adalah masalah ekonomi di rumah tangga. Mungkin dengan begini kita bisa mentrigger, memicu organisasi-organisasi lain juga ingin terlibat dalam kendala-kendala di dalam pendidikan anak-anak khususnya di Kutai Timur,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *