INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)

Belajar Kelola Sampah ke Banyumas, Wabup Kutim : Tak Mau Ulangi Kesalahan dengan Coba-coba

Chaliq | Jumlah pembaca: 28700 views

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus mencari solusi dalam mengelola sampah. Untuk itu, Wakil Bupati Kutim Mahyunadi melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Berbasis Lingkungan dan Edukasi (BLE) di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Didampingi Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, Dewi Dohi, kunjungan ini disambut Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono bersama Kepala DLH Banyumas Widodo Sugiri.

Apa yang mereka lihat bukan sekadar fasilitas pengolahan sampah, melainkan contoh sistem yang rapi, bersih, dan menyatu dengan edukasi masyarakat. Mahyunadi menyebut kunjungan ini sebagai momen kebangkitan.

“Selama ini kita pikir pengelolaan sampah itu identik dengan tempat yang kumuh. Tapi di sini berbeda. Bersih, tertata, dan justru memberi nilai edukatif,” ujar Mahyunadi.

TPST BLE Wlahar Wetan memang telah menjelma menjadi model ideal pengelolaan sampah modern.

Selain mengelola sampah dari hulu ke hilir, TPST ini juga menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat terkait pentingnya pengurangan limbah rumah tangga, daur ulang, hingga pengelolaan berbasis komunitas.

“Kalau jujur, kita belum punya apa-apa. Tapi kita tidak mau mengulangi kesalahan dengan coba-coba. Kita ingin belajar dari yang sudah terbukti berhasil,” tegasnya.

Kunjungan ini bukan sekadar studi banding, melainkan langkah strategis. Pemkab Kutim menggali langsung informasi teknis, sistem pengelolaan, hingga pola edukasi masyarakat yang telah terbukti berjalan efektif di Banyumas.

Meski belum dapat direalisasikan dalam tahun anggaran 2025, Mahyunadi menargetkan pembangunan TPST modern di Kutim bisa dimulai pada 2026.

“Tahun ini mungkin belum bisa, tapi tahun depan insyaallah kita mulai bangun. Target kita bukan hanya bersih, tapi juga bisa raih Adipura,” katanya optimistis.

DLH Banyumas juga bersedia untuk mendampingi Kutim, baik secara langsung maupun melalui koordinasi virtual. Menurut Widodo Sugiri, kolaborasi antardaerah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara nasional.

“Sampah adalah masalah semua daerah. Kalau ada yang sudah berhasil, kenapa tidak kita bagi pengalamannya,” ujar Widodo.

Salah satu hal paling krusial dari kunjungan ini adalah perubahan pola pikir. Di Kutim, sektor persampahan sering dipandang sebelah mata.

Namun, pengalaman di Banyumas membuktikan bahwa pengelolaan sampah justru adalah fondasi penting bagi pembangunan berkelanjutan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini