Bekali Keterampilan Siswa Disabilitas, SLB Kutim Gelar Pelatihan Kewirausahaan
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kutai Timur baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan. Mereka bekerja sama dengan PT PAMA KPC Kutai Timur.
Kegiatan ini melibatkan siswa SLB yang memiliki hambatan dalam tuna grahita dan tuna rungu wicara, dan bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan praktis yang dapat digunakan setelah lulus.
Pelatihan kewirausahaan tersebut meliputi pembuatan kerajinan tangan, keripik singkong, dan kurasi produk kue kering. Kegiatan ini disambut antusias para siswa.
Para peserta menunjukkan keuletan dan kreativitas yang luar biasa, menjadikan pelatihan ini tidak hanya sebuah kesempatan untuk belajar, tetapi juga untuk menggali potensi mereka.
Haristo, Kepala Sekolah SLB, menyampaikan kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi para siswa, karena memberikan bekal keterampilan yang bisa menjadi modal setelah mereka menyelesaikan pendidikan di SLB.
Dalam wawancara, Haristo berharap agar ada peluang pekerjaan yang lebih luas untuk anak-anak disabilitas di luar sekolah setelah mereka lulus. Saat ini, beberapa lulusan SLB sudah bekerja di berbagai tempat, termasuk di sekolah itu sendiri, di Pizza Hut, dan beberapa di antaranya melanjutkan studi di Universitas Terbuka (UT).
Selain itu, siswa-siswi SLB juga telah menunjukkan prestasi membanggakan dengan meraih medali dalam Olimpiade Disabilitas, yang diikuti oleh mereka hingga tingkat nasional. Kemenangan ini semakin menambah kebanggaan dan semangat para siswa.
Danang, perwakilan dari PT PAMA KPC, menekankan pentingnya kegiatan seperti ini dalam menumbuhkan bakat dan minat para siswa yang perlu dikembangkan.
Dia berharap dengan adanya pelatihan kewirausahaan, para siswa dapat lebih mandiri setelah lulus dan memiliki keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
PAMA juga bekerja sama dengan UMKM untuk berbagi ilmu dan mengintegrasikan kegiatan semacam ini sebagai bagian dari ekstrakurikuler di sekolah. PT PAMA KPC berkomitmen untuk melakukan pendampingan dan berharap pelatihan ini dapat berkelanjutan.
“Keterbatasan fisik atau mental tidak seharusnya menjadi penghalang bagi kreativitas dan inovasi. Dengan semangat yang tinggi, setiap individu bisa menjadi mandiri dan berdaya,” ujar Danang. (wulan)
Tinggalkan Balasan