INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)


Bandara Tanjung Bara Sepi Penumpang, Anggota DPRD Kutim : Masyarakat yang Tidak Mau

Chaliq | Jumlah pembaca: 4800 views
Anggota DPRD Kutai Timur, Jimmi.

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kutai Timur, Jimmi menilai Bandara Tanjung Bara bakal sulit berkembang bila hanya melayani penerbangan perintis. Itu dikarenakan, jalur penerbangan itu kurang diminati masyarakat.

Menurut Jimmi, kebanyakan masyarakat lebih memilih transportasi lain ketimbang naik pesawat dengan penerbangan perintis. Hal itu diungkapkan Jimmi beberapa waktu lalu.

“Sekarang informasinya, tingkat penumpang, tidak menutupi biaya operasional pihak maskapai. Jadi hitungannya dia rugi,” kata Jimmi.

Kondisi ini makin diperparah dengan tidak ada lagi subsidi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim. Masyarakat makin enggan naik pesawat perintis. “Dulu masih terbantu dengan adanya subsidi, tapi sekarang sudah tidak ada,” ujarnya.

Dia menuturkan, layanan penerbangan perintis ini kurang diminati masyarakat. Padahal, Pemerintah telah membuka peluang agar aktivitas masyarakat dapat lebih mudah, namun tetap tak diminati.

“Sebenarnya masyarakat yang tidak mau, kita sulit juga kalau sudah buka peluang tapi masyarakat tidak mau naik pesawat disitu, kasian juga perusahaannya,” ungkapnya.

“Kalau penumpang banyak, tanpa kita arahkan, orang pasti melirik bahwa itu peluang untuk berbisnis,” sambungnya.

Jimmi menuturkan, DPRD Kutim sebenarnya ingin menghadirkan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Namun hal itu tak sesuai dengan ekspektasi Pemerintah.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, hal itu akan berbeda bila Bandara Tanjung Bara melayani rute domestik.

“Sebenarnya kita ingin Kutim diekspos memiliki transportasi yang bagus.
Mungkin ceritanya akan berbeda bila jalur penerbangan bukan perintis aja, tapi dibuka jalur penerbangan ke daerah lain seperti Makassar dan daerah-daerah lain,” ungkapnya.

Namun, hal itu masih belum dapat dilakukan. Pasalnya panjang lintasan tak memenuhi persyaratan untuk melayani penerbangan domestik.

Meski demikian, dia mendorong agar penerbangan domestik dibuka dan segala persyaratan dapat dipenuhi Bandara Tanjung Bara. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini