Akses Jalan Belum Memadai, Masyarakat Sangkulirang Seberang Andalkan Kapal Penyeberangan
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Penyebrangan kapal yang berada di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi penyambung nadi masyarakat Sangkulirang Seberang dan Kecamatan Sandaran.
Bukan tanpa sebab, penyebrangan tersebut menjadi penyangga yang sangat penting karena satu-satunya akses alternatif yang mudah dijangkau adalah penyebrangan kapal tersebut.
Selain itu tidak ada akses yang mudah atau menghemat waktu agar bisa mencapai Sangkulirang Seberang dan Kecamatan Sandaran, karena sampai hari ini akses darat yang dimiliki memutar dan harus melewati Kabupaten Berau, sedangkan akses udara belum ada sama sekali.
“Ya ini satu-satunya transportasi yang dimiliki oleh kami masyarakat Sangkulirang Seberang untuk ke Ibukota Kecamatan Sangkulirang atau ke Sangatta,” ujar Johan, salah satu warga Saka yang juga operator kapal penyebrangan.
Johan menceritakan, sebelum adanya Jembatan Sangkulirang masyarakat ataupun warga di luar Sangkulirang menggunakan kapal penyebrangan akan tetapi setelah adanya jembatan saat ini hanya tersisa satu jalur penyebrangan.
Tak hanya itu dirinya juga mengatakan, kapal penyebrangan memiliki tiga rute dengan dua rute yang selalu dilayani setiap harinya yaitu penyebrangan menuju Tungkap (Saka), dan Segara begitupun sebaliknya.
“Kalau menyebrang ke Tanjung Manis biasanya menggunakan kapal yang lebih besar dan sehari paling sekali atau dua kali saja karena jaraknya memang lebih jauh jadi kebanyakan kapal penyebrangan termasuk saya hanya dua rute aktif saja,” ungkapnya.
Dua rute aktif tersebut termasuk dengan menyeberangkan unit atau sekedar penumpang, namun penyebrangan Tanjung Manis bisa menggunakan kapal feri yang lebih kecil apabila hanya penumpang tanpa unit.
Ia juga menjelaskan apabila usaha lain atau jasa lain mendapatkan keuntungan yang banyak saat akhir pekan atau libur sekolah, maka itu tidak berlaku bagi jasa penyebrangan kapal.
Hal tersebut lantaran saat akhir pekan dan hari libur banyak yang memilih dirumah atau beristirahat sedangkan di hari efektif banyak penumpang yang akan menyeberang baik untuk sekolah atau bekerja di instansi pemerintahan yang berada di Kecamatan Sangkulirang.
“Untuk biayanya sendiri penyebrangan kapal ke Tungkap Rp 30 ribu, Segara Rp 25 ribu begitupun sebaliknya, untuk ke Tanjung Manis kalau tidak salah Rp 50 – 75 ribu,” terangnya.
Diakhir Johan mengharapkan bantuan berupa alat-alat atau kebutuhan kapal karena biaya yang diperlukan untuk memperbaiki atau sekedar merawat kapal cukup menguras kantong.
“Jarang ada yang beri bantuan padahal kalau dihitung banyak yang berprofesi seperti ini (Operator Kapal Penyebrangan) dan kami juga sebenarnya memilki peran cukup penting dengan terus membantu roda perekonomian Sangkulirang,” tutupnya. (rahmat)
Tinggalkan Balasan