Akhir Pekan, Gubernur Kaltim Tinjau Proyek Infrakstruktur Jalan di Bontang Hingga Kutai Timur
BONTANG, INDEKSMEDIA.ID — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat komitmen pemerataan pembangunan infrastruktur, terutama pada sektor peningkatan jalan di kawasan pesisir dan hulu. Langkah konkret itu diwujudkan melalui kunjungan kerja Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud ke Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur, pada Sabtu (25/10/2025).
Dalam agenda tersebut, Gubernur meninjau secara langsung progres sejumlah ruas jalan strategis untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai perencanaan, kebutuhan masyarakat, serta alokasi anggaran yang telah ditetapkan.
“Turun langsung ke lapangan adalah kunci agar perencanaan dan realisasi berjalan seimbang. Ke depan, seluruh SKPD harus menyinkronkan dokumen, kondisi lapangan, dan anggaran,” tegas Rudy Mas’ud di sela kegiatan peninjauan.
Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas perangkat daerah untuk memastikan pembangunan infrastruktur di Kaltim berjalan efektif, efisien, dan tepat sasaran, terutama dalam mendukung konektivitas wilayah pesisir dan pedalaman.
Pembangunan Jalan Pesisir Marangkayu Capai Rp135 Miliar
Salah satu proyek prioritas yang ditinjau Gubernur adalah peningkatan ruas jalan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara. Ruas sepanjang 11 kilometer ini dikerjakan sepanjang tahun 2025 dengan alokasi anggaran mencapai Rp135 miliar.
Rudy menekankan bahwa setiap kegiatan pembangunan harus memperhatikan aspek keamanan dan estetika jalan, bukan hanya kualitas konstruksi.
“Kami mendorong agar desain jalan disertai penerangan yang memadai serta penanaman pohon di bahu jalan. Selain menambah keamanan pengguna jalan, ini juga memberi nilai keindahan lingkungan,” ujarnya.
Ruas Muara Badak–Marangkayu
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama tahun ini adalah penanganan ruas jalan Muara Badak–Marangkayu, yang menjadi jalur vital bagi aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.
“Ruas ini merupakan penghubung utama kegiatan industri dan masyarakat nelayan. Saat ini terdapat perbedaan tinggi PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya), yakni sembilan meter untuk segmen yang ditangani provinsi, dan tujuh meter untuk segmen kabupaten Kutai Kartanegara,” papar Nanda.
Ia menyebut, pada tahun 2024 telah terpasang 115 titik PJUTS, dan meningkat menjadi 125 titik pada 2025 sebagai bentuk dukungan terhadap keselamatan pengguna jalan dan aktivitas ekonomi warga pesisir.
Jalan Kubar–Mahulu Sudah Capai 20 Kilometer
Selain di kawasan pesisir, Pemprov Kaltim juga terus mendorong pemerataan pembangunan hingga ke wilayah pedalaman. Salah satunya adalah proyek jalan penghubung Kutai Barat–Mahakam Ulu (Kubar–Mahulu) yang kini telah mencapai 20 kilometer efektif hingga 2025.
“Kami menargetkan tambahan 5 hingga 10 kilometer lagi pada tahun depan dengan total anggaran sekitar Rp150 miliar. Kekurangan pekerjaan akan kami lanjutkan melalui dukungan dana APBN tahun 2026,” ujar Nanda.
Ruas ini menjadi jalur strategis dalam memperkuat akses logistik dan distribusi antarwilayah, serta mendukung kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan Kaltim.
Perbaikan Jalur Sekambing–Bontang
Untuk wilayah Sekambing–Bontang, Nanda menjelaskan bahwa jalur sepanjang 3,5 kilometer kini masuk dalam tahap perbaikan dengan perkiraan biaya mencapai Rp40 miliar.
“Beberapa ruas yang kondisinya masih baik akan direhabilitasi ringan agar efisiensi anggaran tetap terjaga,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas dan kelancaran arus barang serta mobilitas masyarakat di sekitar kawasan industri Bontang.
Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan, efektivitas pembangunan tidak hanya ditentukan oleh besar anggaran, tetapi juga oleh sinkronisasi lintas sektor dan ketepatan sasaran program. Ia meminta agar setiap kepala dinas turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil masyarakat.
“Kita ingin setiap rupiah anggaran benar-benar memberi dampak bagi masyarakat. Jangan hanya fokus pada output, tetapi juga outcome—manfaat nyata di lapangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, evaluasi lapangan secara rutin akan terus dilakukan sebagai bentuk kontrol terhadap efektivitas proyek infrastruktur yang tengah berjalan.
Usai melakukan peninjauan sejumlah titik pembangunan, rombongan Gubernur tiba di Bontang, tepatnya di area Golf Hotel Sintuk Pupuk Kaltim. Di sela kegiatan, Gubernur Rudy Mas’ud berkesempatan bertemu jajaran pimpinan Pupuk Kaltim.
Pertemuan tersebut berlangsung santai dalam suasana olahraga golf bersama, sebagai bagian dari sinergi antara pemerintah daerah dan dunia industri dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur.
“Pemerintah dan industri harus berjalan beriringan. Dunia usaha adalah mitra strategis dalam pembangunan ekonomi daerah,” ujar Rudy.


Tinggalkan Balasan