INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Penangungkapan Kasus Sabu Melonjak 42 Kg, BNNP Soroti Tingginya Ancaman Narkotika di Kaltim

Jibril Daulay Jibril Daulay - 2000 views
BNN Kaltim Menggelar Press Release Akhir Tahun 2025. (Foto: Yah/Indeksmedia.id)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur menilai tingginya angka pengungkapan narkotika sepanjang 2025 justru menjadi alarm serius bahwa ancaman peredaran narkoba di wilayah Kaltim masih kuat.

Hal itu disampaikan dalam Press Release Akhir Tahun 2025 yang digelar pada Senin (29/12/2025).

Kepala BNNP Kaltim Brigjen Pol Rudi Hartono mengungkapkan, meski capaian pemberantasan meningkat tajam, kondisi tersebut menunjukkan masih banyak celah peredaran narkotika yang lolos ke masyarakat.

“Tapi saya sedih kalau penangkapan banyak itu berarti kan kita masih lolos terus, korban tambah banyak ya kan?” ujarnya.

Sepanjang 2025, BNNP Kaltim mengungkap 39 berkas perkara dengan 36 tersangka. Namun jumlah barang bukti sabu melonjak drastis hingga 42.420,32 gram, meningkat sekitar 1.650 persen dibanding tahun 2024 yang hanya 3.903,8 gram.

Selain sabu, petugas juga mengamankan 1.861 gram ganja serta 684 butir ekstasi.
Di sisi pencegahan, aktivitas tes urine masih menjadi instrumen deteksi dini.

Pada 2023, tes dilakukan terhadap 12.527 orang dengan 112 positif. Angka itu meningkat pada 2024 menjadi 18.790 orang dengan 155 positif, sementara 2025 tercatat 15.720 orang diperiksa dengan 176 positif narkotika.

Upaya rehabilitasi juga tetap berjalan. Selama 2025, BNNP Kaltim menangani 179 klien rawat jalan dan 145 klien rawat inap, relatif stabil dibanding dua tahun sebelumnya.

Rudi menegaskan, keterbatasan anggaran dan personel tidak menyurutkan kinerja lembaganya.

“Dengan keterbatasan anggaran, personel, dan materiil, alhamdulillah hasilnya cukup maksimal di 2025,” tuturnya.

Ke depan, BNNP Kaltim akan memperkuat strategi pencegahan melalui Program Ananda (Aksi Nasional Anti Narkoba) dengan fokus edukasi sejak usia dini.

“Program kita lebih kepada edukasi mulai dari sekolah, bahkan PAUD,” tegas Rudi.

BNNP Kaltim berharap pendekatan preventif yang diperkuat dapat menekan angka penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Timur secara berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!