Bandara APT Pranoto Fokus Antisipasi Cuaca dan Keamanan, Posko Nataru Disiagakan 24 Jam
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Aspek keselamatan dan keamanan penerbangan menjadi perhatian utama Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda dalam menghadapi arus mudik dan balik Natal 2025 serta Tahun Baru 2026 (Nataru).
Di tengah potensi cuaca ekstrem akhir tahun, pengelola bandara memastikan seluruh skema mitigasi dan koordinasi lintas instansi telah disiapkan.
Kepala Badan Layanan Umum Unit Penyelenggara Bandar Udara (BLU UPBU) Kelas I APT Pranoto Samarinda, I Kadek Yuli Sastrawan, mengatakan bandara telah melalui verifikasi Kementerian Perhubungan terkait kesiapan operasional.
Hasilnya, seluruh fasilitas dan prosedur dinyatakan memenuhi standar keselamatan penerbangan.
“Kami tidak hanya fokus pada lonjakan penumpang, tetapi juga pada faktor keselamatan, terutama menghadapi dinamika cuaca di akhir tahun,” ujar Kadek, Selasa (23/12/2025).
Sebagai langkah antisipasi, manajemen bandara mengaktifkan Posko Terpadu Nataru yang berfungsi sebagai pusat koordinasi penanganan kondisi darurat, termasuk potensi keterlambatan penerbangan akibat cuaca.
Posko tersebut melibatkan unsur bandara, maskapai, hingga aparat keamanan.
Pengamanan area bandara turut diperketat melalui kerja sama dengan Polresta Samarinda, Polsek Sungai Siring, serta unsur TNI dalam rangka Operasi Nataru.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang selama periode libur panjang.
Dari sisi pelayanan, Bandara APT Pranoto juga menyesuaikan jam operasional hingga pukul 20.00 WITA guna menjaga kelancaran arus penerbangan.
Area penjemputan penumpang diperluas, serta dukungan transportasi darat disiapkan melalui kerja sama dengan delapan operator taksi dan travel.
Sementara itu, kebijakan pemerintah berupa penurunan harga tiket pesawat sekitar 13 hingga 14 persen yang berlaku mulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026 diperkirakan ikut memengaruhi meningkatnya mobilitas masyarakat.
Sejumlah rute favorit seperti Jakarta dan Surabaya diprediksi tetap mendominasi pergerakan penumpang, disusul rute regional seperti Banjarmasin, Yogyakarta, dan Berau.
“Kami memperkirakan puncak arus keberangkatan terjadi pada 23 sampai 24 Desember, sedangkan arus balik pada 3 hingga 4 Januari 2026. Seluruh personel sudah disiagakan untuk mengawal periode tersebut,” jelas Kadek.
Ia menegaskan, pihak bandara terbuka terhadap masukan masyarakat sebagai bagian dari upaya evaluasi pelayanan.
“Harapannya, seluruh rangkaian pelayanan Nataru di Bandara APT Pranoto dapat berjalan aman, tertib, dan terkendali,” tutupnya.



Tinggalkan Balasan