Fajar Fathurrahman: Borneo FC Tak Boleh Larut, Fokus Bangkit dan Konsisten
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Borneo FC Samarinda memanfaatkan jeda kompetisi BRI Super League 2025/26 untuk melakukan evaluasi menyeluruh setelah mengalami dua kekalahan beruntun. Situasi ini menjadi momen penting bagi Pesut Etam, yang sebelumnya tampil dominan dan mencatat rekor 11 kemenangan beruntun di awal musim.
Rangkaian kemenangan tersebut sempat mengantar Borneo FC kokoh di puncak klasemen dengan koleksi 33 poin. Namun kekalahan dari Bali United dan Persib Bandung membuat posisi mereka kini tidak lagi sepenuhnya aman.
Persaingan papan atas semakin ketat, dengan Persija Jakarta menguntit di posisi kedua dengan 29 poin, disusul Persib Bandung dengan 28 poin. Jarak poin yang kian menipis membuat setiap pertandingan ke depan menjadi krusial.
Meski demikian, suasana di internal tim tetap dijaga kondusif. Pemain Borneo FC, Fajar Fathurrahman, menegaskan bahwa kekecewaan tidak boleh berlarut-larut. Menurutnya, dinamika menang dan kalah adalah bagian dari perjalanan panjang sebuah kompetisi.
“Setiap musim pasti ada fase seperti ini. Tapi Borneo tetaplah Borneo. Dari musim lalu juga kami bermain bagus, yang terpenting sekarang adalah tetap konsisten,” ujar Fajar, dilansir dari iLeague, Minggu (14/12/2025).
Ia menilai dua kekalahan terakhir justru menjadi alarm bagi tim untuk kembali membenahi detail permainan. Evaluasi dilakukan tidak hanya dari sisi taktik, tetapi juga kondisi fisik pemain, mengingat beberapa penggawa sempat mengalami sakit dan cedera.
Namun Fajar menegaskan, kondisi tersebut tidak boleh dijadikan alasan. Ia memastikan seluruh pemain tetap berkomitmen menjalankan instruksi pelatih dan bekerja keras demi kembali ke jalur kemenangan.
“Tidak ada alasan. Kami akan evaluasi dan memperbaiki kekurangan. Ke depan kami harus lebih kuat, karena pertandingan berikutnya pasti lebih berat. Target kami jelas, memberikan yang terbaik dan kembali meraih kemenangan,” tegasnya.
Dengan kompetisi yang masih panjang, Borneo FC masih memegang kendali atas nasib mereka sendiri. Jeda ini diharapkan menjadi titik balik agar Pesut Etam kembali menemukan konsistensi, sekaligus menjaga mentalitas juara di tengah tekanan persaingan papan atas.



Tinggalkan Balasan