INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Harga Bawang dan Cabai Melonjak di Samarinda Akibat Curah Hujan Tinggi di Daerah Pemasok

Jibril Daulay Jibril Daulay - 18600 views
Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy. (Foto: Yah/Indeksmedia.id)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyatakan siap melakukan intervensi pasar apabila kenaikan harga sejumlah bahan pokok terus berlanjut menjelang perayaan Natal, Tahun Baru, Imlek, hingga memasuki bulan Ramadan.

Kenaikan harga beberapa komoditas pangan dinilai berpotensi memicu inflasi daerah. Karena itu, Pemkot Samarinda terus memantau pergerakan harga di pasar-pasar tradisional.

Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, mengatakan bahwa hasil pemantauan menunjukkan sebagian besar komoditas masih relatif stabil. Namun, beberapa bahan pangan mulai mengalami kenaikan cukup signifikan.

“Kami terus memonitor perkembangan harga di berbagai titik pasar,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).

Menurut Marnabas, kenaikan harga dipengaruhi oleh faktor cuaca di sejumlah daerah pemasok. Curah hujan yang tinggi berdampak pada distribusi bahan pangan ke Samarinda.

“Informasi dari daerah pemasok menunjukkan hujan cukup tinggi sehingga memengaruhi distribusi,” jelasnya.

Adapun kenaikan paling mencolok terjadi pada bawang merah yang sebelumnya berada di kisaran Rp35 ribu per kilogram, kini melonjak hingga Rp52 ribu per kilogram.

Sementara harga cabai yang umumnya berkisar Rp35–40 ribu per kilogram, saat ini naik tajam hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Pemkot Samarinda memastikan akan mengambil langkah cepat jika tren kenaikan harga tersebut tidak segera mereda. Salah satu upaya yang disiapkan adalah pelaksanaan operasi pasar.

“Jika dalam beberapa hari ke depan kenaikan ini tidak menunjukkan penurunan, kami akan menggelar operasi pasar,” tegas Marnabas.

Selain itu, Pemkot memperkuat koordinasi lintas instansi, termasuk Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, Bulog, dan Varianiaga untuk menentukan langkah pengendalian harga yang paling efektif.

Sebagai upaya penyeimbang, Pemkot juga mengoptimalkan lima Toko Inflasi yang berada di Pasar Merdeka, Pasar Baqa, Pasar Sungai Dama, Pasar Segiri, serta satu titik di depan Kantor Dinas Ketapangtani.

“Toko Inflasi akan dimanfaatkan untuk menjaga stabilitas harga saat terjadi lonjakan,” ujarnya.

Selain bahan pokok, komoditas ikan, khususnya ikan layang, turut menjadi perhatian karena berpotensi memicu inflasi jika pasokan terganggu.

Marnabas pun mengimbau pedagang agar tidak melakukan penimbunan barang, serta meminta Satgas Pangan meningkatkan pengawasan distribusi.

Ia juga mengajak masyarakat berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan.

“Jika perlu seperempat kilogram bawang, belilah seperlunya. Pembelian berlebihan justru bisa memicu kelangkaan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!