INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Revitalisasi Pasar Pagi Tuntas, Pemkot Samarinda Kini Terapkan Sistem Digital untuk Cegah Percaloan Lapak

Jibril Daulay - 15600 views
Penampakan Pasar Pagi Samarinda usai direvitalisasi (Foto: Yah/Indeksmedia.id)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda dinyatakan tuntas 100 persen secara fisik. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda pun tengah fokus menyiapkan penataan pedagang serta sistem operasional baru sebelum pasar legendaris itu resmi dibuka kembali.

Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bahwa pekerjaan konstruksi sudah selesai seluruhnya, meski masih ada dua tambahan pekerjaan minor yang bersifat pelengkap.

“Secara umum pekerjaan sudah selesai, tinggal dua tambahan pekerjaan baru,” ujarnya.

Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, proses peresmian tidak harus menunggu dua pekerjaan tambahan tersebut rampung. Fasilitas itu hanya bersifat pendukung untuk memastikan konektivitas, alur bongkar-muat, dan akses seluruh sisi pasar berjalan rapi.

“Peresmian tidak harus menunggu pekerjaan tambahan rampung. Sebab hal itu sifatnya hanya fasilitas pendukung agar konektivitasnya rapi, alur bongkar-muat tertata, dan semua sisi pasar bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” tegasnya.

Dalam transformasi besar ini, Pemkot Samarinda memperkenalkan sistem baru dalam pengelolaan lapak pedagang. Bukti kepemilikan lapak tidak lagi menggunakan SKTUB atau dokumen konvensional, tetapi akan diganti dengan sistem digital.

“Semua pedagang nanti tidak lagi mengandalkan kartu konvensional. Bukti kepemilikan lapak akan dilengkapi sistem digital agar publik bisa ikut mengawasi dan mencegah praktik percaloan,” kata Andi Harun.

“Dokumen kepemilikan lapak tidak lagi mengandalkan surat kepemilikan konvensional. Semua akan dilengkapi sistem digital agar transparan. Publik bisa ikut mengawasi, dan percaloan dapat kita hentikan,” lanjutnya.

Menurut AH, digitalisasi dokumen lapak menjadi langkah kunci dalam mencegah penyalahgunaan aset pasar, termasuk praktik percaloan dan penyewaan ulang lapak yang telah menjadi masalah bertahun-tahun.

“Sistem ini dirancang untuk menutup celah praktik percaloan dan penyewaan ulang lapak yang kerap terjadi selama bertahun-tahun. Pola pengelolaan lama memungkinkan terjadinya pengalihan aset pasar secara tidak sah,” jelasnya.

Andi Harun mengakui bahwa perubahan mekanisme pengelolaan pasar memerlukan penyesuaian, baik bagi pedagang maupun pengelola. Kebiasaan lama yang sudah mengakar puluhan tahun tidak dapat diubah seketika.

“Kita tertibkan pelan-pelan. Mengubah kebiasaan lama itu tidak bisa instan, tapi kita harus mulai. InsyaAllah ke depan tata kelola pasar kita semakin baik,” ucapnya.

“Pengalaman masa lalu, ada pedagang dan penyewa yang tidak tahu asal-usul asetnya. Ini akan kita tertibkan pelan-pelan,” katanya.

Pemkot berencana melakukan paparan resmi minggu depan di Balai Kota, termasuk memaparkan detail mekanisme digitalisasi lapak dan skema penempatan pedagang.

“Rencana minggu depan akan ada paparan di Balai Kota. Nantinya pedagang tidak lagi mengandalkan SKTUB konvensional. Bukti kepemilikan hak lapak akan diganti dengan sistem digital, sehingga publik bisa mengawasi,” tambahnya.

Proyek revitalisasi pasar ini menelan anggaran lebih dari Rp290 miliar pada tahap awal dan Rp148,5 miliar untuk tahap akhir. Dengan rampungnya pembangunan fisik, fokus Pemkot kini adalah memastikan pasar beroperasi dengan tata kelola modern, transparan, dan bebas praktik percaloan sekali lagi menjadikan Pasar Pagi sebagai ikon ekonomi rakyat yang tertib dan nyaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!