Duta Anti Narkoba Jadi Motor Perubahan, Wali Kota Bontang Tegaskan Komitmen Tangani Masalah Sosial Anak
BONTANG, INDEKSMEDIA.ID — Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni kembali menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan Pemerintah Kota Bontang adalah pembentukan Duta Anti Narkoba di kalangan pelajar.
Hal itu diungkapkan usai mengikuti Rapat Paripurna ke-8 Masa Persidangan I DPRD Kota Bontang pada Jumat, 28 November 2025.
Program ini bertujuan menciptakan agen perubahan di lingkungan sekolah, sehingga anak-anak dapat saling mengingatkan dan mengampanyekan gaya hidup sehat serta menjauhi narkoba.
“Kenapa kita bikin Duta Anti Narkoba? Supaya mereka menjadi aktor penggerak untuk mengajak teman-temannya menjauhi narkoba,” ujar Neni.
Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan sejak dini tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga pembinaan karakter.
Menurutnya, penanaman iman dan takwa, disertai komunikasi yang sehat antara anak dan orang tua, menjadi benteng penting untuk mencegah perilaku berisiko.
Wali Kota menjelaskan bahwa Pemkot Bontang tengah menyiapkan sejumlah pendekatan berbasis psikologi klinis untuk merespons berbagai persoalan sosial yang dialami anak-anak, termasuk penggunaan zat adiktif, pergaulan bebas, hingga perilaku yang memerlukan pendampingan khusus.
“Ini permasalahan sosial, bukan hanya di kota Bontang. Tapi saya bicara khusus untuk Bontang, dan saya ingin melakukan terapi psikologi klinis agar masalah ini bisa kita selesaikan bersama-sama,” tegasnya.
Neni menekankan bahwa persoalan ini bukan sesuatu yang bisa ditangani secara parsial. Pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, hingga keluarga harus berjalan beriringan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang anak.
Dengan semakin jelasnya data hasil survei terkait kondisi sosial pelajar di Bontang, Pemkot kini menyiapkan langkah-langkah intervensi terstruktur. Langkah tersebut meliputi pendampingan psikologis, peningkatan kegiatan edukatif, hingga mekanisme pencegahan penyalahgunaan narkoba di tingkat sekolah.
Neni menegaskan bahwa anak-anak yang teridentifikasi membutuhkan bantuan harus memperoleh pendampingan tanpa stigma. Mereka juga tetap dijamin haknya untuk mendapatkan pendidikan, termasuk melalui skema alternatif bila diperlukan.
“Tujuan kita jelas: memastikan anak-anak kita terlindungi, sehat, dan tetap mendapatkan hak pendidikan mereka,” ujarnya.
Dengan program Duta Anti Narkoba dan strategi intervensi yang lebih terarah, Pemkot Bontang berharap dapat menciptakan gelombang perubahan positif di kalangan pelajar. Pemerintah optimistis langkah kolektif ini mampu menekan angka penyalahgunaan narkoba sekaligus memperkuat ketahanan mental generasi muda di Kota Bontang.



Tinggalkan Balasan