Pesan Bupati Kutim di Hari Guru Nasional : Tak Ada Bekas Guru

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Suasana penuh apresiasi mewarnai peringatan Hari Guru Nasional di Kutai Timur.

Pemerintah daerah, para guru, serta perwakilan siswa memenuhi lapangan Kantor Bupati untuk memberikan penghormatan kepada mereka yang selama ini menjadi fondasi utama pendidikan di daerah.

Kegiatan berlangsung meriah namun tetap sarat makna. Bupati Kutai Timur, H. Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan pesan mengenai pentingnya menghormati guru sepanjang hayat.

Bupati Kutim menekankan guru adalah sosok yang tidak bisa diberikan label mantan atau bekas.

“Terima kasih kepada semua guru dan pendidik di Kutai Timur. Berilah yang terbaik untuk siswa dan peserta didik. Untuk siswa, hargailah guru yang telah mendidik kita,” kata H. Ardiansyah Sulaiman.

“Tidak ada mantan guru, tidak ada bekas guru, karena mereka adalah guru kita sampai kapanpun. Tidak ada mantan murid, bekas murid karena kita harus menghargai,” sambungnya.

Dia menegaskan guru memiliki peran yang tidak hanya berhenti setelah siswa lulus, tetapi terus melekat sebagai bagian penting dalam perjalanan hidup.

Pesan ini menjadi pengingat bagi generasi muda agar tidak melupakan jasa guru yang dengan sabar membimbing mereka, serta untuk tetap menghormati dan menjaga hubungan baik dengan para pendidik.

Ardiansyah juga menyampaikan Pemkab Kutai Timur terus berupaya memperkuat sektor pendidikan sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah.

Berbagai program mulai dari penguatan kualitas guru, penyediaan sarana belajar, hingga pemberian penghargaan kepada guru berprestasi terus ditingkatkan setiap tahun.

Pemerintah berkomitmen agar guru-guru di Kutai Timur mendapatkan dukungan yang layak untuk berkembang dan memberikan pendidikan terbaik kepada para peserta didik.

Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga refleksi bersama tentang pentingnya menjadikan profesi guru sebagai pusat perhatian pembangunan manusia.

Dengan pesan kuat dari Bupati, masyarakat Kutai Timur kembali diingatkan bahwa penghormatan kepada guru tidak hanya dilakukan satu hari, tetapi sepanjang masa. (adv)