INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Kontroversi Penalti Kiper Borneo FC Nadeo: DOGSO, Red Card dan Penjelasan Lengkap LOTG

Jibril Daulay Jibril Daulay - 16900 views
Kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata (dok Borneofc)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Kontroversi mewarnai kemenangan Borneo FC atas Madura United pada laga Super League, Sabtu (22/11/2025). Momen pelanggaran Nadeo Argawinata terhadap Aji Kusuma yang berujung penalti memicu perdebatan besar di media sosial, terutama terkait apakah kiper Timnas Indonesia itu seharusnya mendapat kartu merah.

Banyak pendapat yang menilai Nadeo pantas diusir karena diduga “menggagalkan peluang gol jelas” atau DOGSO (Denial of an Obvious Goal-Scoring Opportunity). Namun, setelah diselami lebih dalam, aturan FIFA justru menyatakan sebaliknya.

Lewat unggahan Instagram, Nadeo memberikan penjelasan lengkap soal insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakannya adalah attempt to play the ball—upaya untuk memainkan atau menghalangi bola secara sah.

Di slide terakhir postingannya, ia memasukkan cuplikan Laws of the Game (LOTG) terkait DOGSO:

  • Kiper tidak dapat diberi kartu merah untuk DOGSO apabila menggunakan tangan untuk menangkap atau menepis bola di dalam kotak penalti, selama tindakannya legal.
  • Pelanggaran DOGSO yang melibatkan attempt to play the ball hanya diganjar kartu kuning + penalti, bukan kartu merah.

“Kiper menjatuhkan striker dalam duel 1v1 di kotak penalti diganjar kartu kuning dan penalti, bukan red card karena attempt to play football.” tulis Nadeo.

Pendapat Nadeo sejalan dengan analisis pengamat sepak bola @taktikbytommy, yang dipublikasikan ulang oleh akun @forum_wasit_idn.

Menurut Tommy DOGSO memang terjadi pada kasus Nadeo namun tidak otomatis kartu merah. Kuncinya adalah: “Attempt to play the ball.”

“Ada niatan kiper untuk merebut bola. Meski ujungnya bola tidak tertangkap dan terjadi benturan, itu tetap masuk kategori attempt play to the ball,” jelas Tommy.

Ia menambahkan bahwa gerakan Nadeo—melebarkan kaki dan tangan untuk menutup ruang tembak—tergolong upaya sah untuk memainkan bola. Situasi ini umum terjadi di liga-liga Eropa dan jarang menghasilkan kartu merah jika ada upaya memainkan bola.

Karena itu, keputusan wasit Ridwan Pahala memberi penalti + kartu kuning, dinilai sudah sepenuhnya tepat.

Sedangkan, pelatih Madura United, Carlos Parreira, memilih tidak membesar-besarkan insiden tersebut. Ia menilai kejadian semacam itu adalah bagian dari dinamika pertandingan.

“Saya percaya permainan berjalan dengan adil. Kesalahan bisa terjadi di kedua sisi. Soal kartu kuning, saya tak ada komentar. Itu bagian dari permainan,” ungkapnya.

Bukan Kartu Merah, Sesuai LOTG

Berdasarkan LOTG, penjelasan pemain, hingga analisis pengamat perwasitan:

  • Insiden Nadeo memenuhi unsur DOGSO, tetapi
  • Tidak memenuhi syarat DOGSO yang berujung kartu merah,
  • Karena terdapat attempt to play the ball,
  • Sehingga keputusan penalti + kartu kuning adalah benar secara aturan FIFA.

Kontroversi di media sosial mereda setelah penjelasan aturan dipublikasikan. Namun, diskusi ini menjadi pengingat bahwa pemahaman LOTG kerap berbeda dengan persepsi penonton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!