Inflasi Kaltim Masuk 10 Terendah Nasional, BPS: Pengaruh Emas Perhiasan
JAKARTA, INDEKSMEDIA.ID — Provinsi Kalimantan Timur kembali mencatat kinerja positif dalam pengendalian inflasi. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) RI per 3 November 2025, inflasi year to year (yoy) Kaltim tercatat sebesar 1,94 persen, menempatkannya di posisi ketujuh terendah nasional.
Kepala BPS RI Amalia Adininggar menjelaskan bahwa tekanan inflasi nasional masih dominan dipengaruhi oleh komoditas non-pangan, terutama emas perhiasan.
“Kenaikan harga emas memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi nasional. Jika faktor emas dihilangkan, inflasi Oktober hanya 0,07 persen,” kata Amalia dalam rapat pengendalian inflasi, Senin (24/11/2025).
Pada Oktober 2025, inflasi month to month tercatat 0,28 persen, dan emas perhiasan menyumbang 0,21 persen dari angka tersebut. BPS menilai lonjakan harga emas dipengaruhi kondisi pasar global serta pergeseran perilaku investasi masyarakat.
“Data kami menunjukkan dua dari tiga orang Indonesia kini memilih emas sebagai instrumen investasi atau aset lindung nilai,” ujarnya.
Selain emas, sejumlah komoditas pangan juga mencatat kenaikan. Cabai merah mengalami inflasi 13,68 persen (mtm), sementara telur ayam ras ikut naik seiring peningkatan permintaan di berbagai daerah.
Meski beberapa komoditas mengalami tekanan, inflasi di Kalimantan Timur tetap berada pada level yang terkendali. Pemerintah pusat memberikan apresiasi atas capaian daerah-daerah yang mampu menjaga stabilitas harga dalam rentang target nasional.



Tinggalkan Balasan