INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Mau Berlayar dari Balikpapan ke Parepare atau Pantoloan? Ini Update Gelombang & Cuaca dari BMKG

Jibril Daulay Jibril Daulay - 7400 views
Rute pelayaran dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan ke Pelabuhan Nusantara, Parepare, Sulsel dan Balikpapan ke Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulteng (dok: BMKG)

BALIKPAPAN, INDEKSMEDIA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan merilis prakiraan cuaca laut terbaru yang mencatat adanya kenaikan gelombang dan angin kencang di rute pelayaran Balikpapan menuju Parepare dan Pantoloan. Kondisi ini berlaku untuk pelayaran tanggal 14–15 November 2025.

Dalam laporan yang diterbitkan, BMKG menyebut bahwa rute pelayaran menuju Parepare berpotensi mengalami gelombang tertinggi mencapai 1,09 meter, disertai hembusan angin hingga 30 knot di beberapa titik lintasan.

“Zona angin kencang teridentifikasi di sektor tengah hingga mendekati Parepare. Meski kondisi laut masih aman untuk kapal besar, kapal kecil diminta meningkatkan kewaspadaan,” tulis BMKG Balikpapan dalam laporan resminya, Jumat (14/11/2025).

KM BKT Sigutang: Balikpapan ke Parepare

Kapak penumpang KM BKT Sigutang yang berangkat pukul 07.00 WITA tercatat melintasi kondisi cuaca berawan tebal pada awal keberangkatan, dengan gelombang hanya 0,27 meter di Pelabuhan Semayang. Namun tinggi gelombang meningkat secara bertahap saat kapal memasuki perairan tengah Selat Makassar.

BMKG merinci bahwa gelombang mencapai 0,49–0,63 m pada titik 140–175 nautical miles (nm) dan 0,75–1,09 m mendekati Parepare (nm 198–233).

Selain gelombang, angin juga mengalami penguatan signifikan. Kecepatan angin yang awalnya hanya 2–6 knot, meningkat menjadi 12–20 knot saat kapal berada di tengah jalur dan gust mencapai 29–30 knot, kategori angin kencang.

Menurut BMKG, cuaca hujan ringan terjadi menjelang memasuki wilayah Parepare, dengan jarak pandang menurun hingga 11 km.

KM Dorolonda: Balikpapan ke Pantoloan

Sementara itu, kondisi rute pelayaran KM Dorolonda menuju Pantoloan pada 14–15 November menunjukkan situasi yang relatif lebih stabil. Cuaca didominasi berawan tebal dan hujan ringan, namun gelombang tidak setinggi jalur Parepare.

Hasil pemantauan menunjukkan gelombang berada di kisaran 0,27–0,38 m akan meningkat hingga 0,74 m pada titik 157–166 nm. Angin dominan dari Timur Laut 8–12 knot, dengan gust mencapai 18 knot.

Meskipun ada periode hujan sedang, jarak pandang di jalur ini masih tergolong aman pada kisaran 10–25 km.

BMKG menjelaskan bahwa tingginya gelombang menjelang Parepare dipicu oleh penguatan angin Barat Laut yang mendorong gelombang dari perairan terbuka Selat Makassar menuju pesisir Sulawesi Selatan. Awan konvektif yang berkembang di sore hingga malam hari juga meningkatkan risiko hujan lokal dan penurunan jarak pandang.

“Penguatan angin di atas 25 knot berpotensi menimbulkan arus silang dan gelombang sedang yang dapat memengaruhi stabilitas kapal. Nakhoda diminta memantau radar dan memperhatikan instruksi pelabuhan,” kata prakirawan BMKG, Juningtyas.

BMKG Balikpapan mengimbau seluruh operator pelayaran, nelayan, dan nahkoda kapal untuk menghindari pelayaran pada titik-titik dengan hembusan angin >25 knot. Mengurangi kecepatan saat memasuki zona hujan dan jarak pandang <10 km. Selain itu, mengoptimalkan radar navigasi terutama di tengah laut saat angin kencang.

Parameter

  • Gelombang tertinggi: 1,09 m (rute Balikpapan–Parepare)
  • Angin kencang: hingga 30 knot (zona 187–233 nm)
  • Rute Pantoloan: relatif stabil, gelombang maksimum 0,74 m
  • Cuaca umum: berawan tebal → hujan ringan–sedang

Kondisi aman untuk kapal besar, namun kapal kecil disarankan waspada terutama pada sore dan malam hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!