INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Unit RFCC Balikpapan Mulai Dioperasikan, Pertamina Siap Integrasikan Sistem Produksi Kilang

Jibril Daulay Jibril Daulay - 38900 views
Kilang Balikpapan

BALIKPAPAN, INDEKSMEDIA.ID — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mulai mengoperasikan unit pengolahan Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Langkah ini menandai tahap awal operasional salah satu proyek strategis nasional di sektor energi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan proses integrasi lanjutan proyek RDMP Balikpapan, sekaligus menunggu waktu peresmian resmi oleh pemerintah.

“Sekarang sambil persiapan-persiapan, tapi sudah ada juga uji coba yang kita lakukan. Tinggal menunggu peresmiannya,” ujar Simon di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Simon menjelaskan, proyek RDMP Balikpapan tidak berdiri sendiri, tetapi terintegrasi dengan sejumlah terminal energi di sekitar kilang.

“Karena bukan hanya RDMP, tapi ada juga terminal Tanjung Batu, yang Lawe-Lawe, ada pipa dari Senipah. Jadi prosesnya memang integrated,” lanjutnya.

Sementara itu, Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menyebutkan bahwa unit RFCC baru di Kilang Balikpapan ditargetkan dapat beroperasi penuh pada kuartal IV-2025 dengan kapasitas pengolahan hingga 90.000 barel per hari (bph).

“Dengan teknologi RFCC, residu minyak mentah dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti LPG, gasoline, dan propylene. Hal ini akan mendukung kemandirian energi nasional karena kilang dapat menghasilkan lebih banyak produk berkualitas tinggi,” jelas Milla dalam keterangan resminya.

Unit RFCC Balikpapan akan menjadi yang terbesar di Indonesia, melampaui kapasitas unit serupa di Kilang Cilacap yang memiliki kapasitas 62.000 bph. Selain itu, kapasitas Crude Distillation Unit (CDU) Balikpapan juga akan ditingkatkan dari 260.000 bph menjadi 360.000 bph, sehingga total kapasitas pengolahan minyak nasional akan meningkat menjadi 1,26 juta bph pada akhir 2025.

Sebelumnya, Pertamina menargetkan proyek RDMP Balikpapan beroperasi pada November 2025, meski pada tahap awal belum bisa berjalan dengan kapasitas penuh.

Proyek RDMP Balikpapan menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor BBM. Namun, lembaga riset BMI (Fitch Solutions) menilai penambahan kapasitas kilang masih akan sulit menandingi pertumbuhan permintaan energi di dalam negeri.

“Ekspansi kilang memang membantu meningkatkan pasokan bahan bakar domestik, tetapi keterbatasan investasi asing dan lambatnya ekspansi kilang membuat Indonesia tetap bergantung pada impor,” tulis BMI dalam laporannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!