INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Hotel Bumi Senyiur Samarinda Terbakar, Damkar: Sistem Proteksi Kebakaran Dinilai Tak Standar

Jibril Daulay Jibril Daulay - 8500 views
Petugas Damkar Samarinda mengecek kamar Hotel Bumi Senyiur yang hangus terbakar dilalap si jago merah. (Foto: Yah/Indeksmedia.Id)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Kebakaran melanda Hotel Bumi Senyiur, salah satu hotel ternama di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Rabu (29/10/2025) pagi. Api yang diduga berasal dari salah satu kamar di lantai dua itu memicu kepanikan para tamu yang sedang beraktivitas.

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Samarinda bersama puluhan relawan gabungan langsung dikerahkan ke lokasi begitu laporan diterima sekitar pukul 07.15 Wita. Mereka segera melakukan evakuasi penghuni hotel dan pemadaman api di titik utama.

Seluruh tamu berhasil dievakuasi ke titik kumpul aman sebelum diarahkan keluar area hotel. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun satu anggota damkar dilaporkan mengalami sesak napas akibat asap pekat.

“Semua pengunjung aman. Hanya satu anggota Damkar yang mengalami sesak napas di lokasi karena asap tebal,” ujar Kepala Disdamkarmat Samarinda, Hendra AH.

Menurut Hendra, proses pemadaman berlangsung cepat di titik awal, sekitar 46 menit setelah petugas tiba. Namun penyisiran dan pendinginan membutuhkan waktu lebih lama karena asap tebal masih memenuhi koridor lantai dua.

“Karena asap tebal, penanganan keseluruhan kurang lebih satu jam setengah,” terangnya.

Api juga sempat merembet ke beberapa kamar lain di lantai dua, meski jumlah pastinya masih dalam pendataan. Dari hasil pemeriksaan sementara, Disdamkarmat menilai sistem proteksi kebakaran di Hotel Bumi Senyiur jauh dari standar keselamatan.

“Hotel ini sudah sering kita inspeksi tiap tahun. Namun banyak kekurangan dari hidran yang tidak standar, tidak otomatis, serta tidak ada sprinkler sama sekali,” tegas Hendra.

Ia menjelaskan, sistem sprinkler merupakan alat pemadam otomatis yang wajib dimiliki setiap bangunan publik seperti hotel. Meski begitu, sistem alarm kebakaran di hotel dilaporkan berfungsi dengan baik dan membantu mempercepat evakuasi tamu.

Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Dugaan awal, api berasal dari salah satu kamar sebelum menyambar fasilitas di sekitarnya.

Hendra menegaskan, peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pengelola fasilitas publik untuk memastikan perangkat keselamatan kebakaran berfungsi optimal.

“Semua fasilitas publik wajib memiliki alat proteksi kebakaran yang lengkap dan berfungsi baik. Ini menyangkut keselamatan nyawa manusia,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu tamu hotel, Devi, warga asal Kutai Timur, menceritakan detik-detik menegangkan saat kebakaran terjadi. Ia mengaku tidak menyadari bahaya hingga anaknya berteriak memperingatkan adanya api.

“Saya sedang pakai bedak, siap-siap mau pelatihan. Tiba-tiba anak saya teriak, ‘Mama, ada api kebakaran!’” kisahnya.

Anaknya yang berada di kamar 236 melihat kobaran api dari luar jendela dan langsung menarik ibunya keluar. Saat mereka berlari ke arah tangga darurat, lorong hotel sudah dipenuhi asap tebal.

“Kalau bukan karena anak saya, mungkin saya masih tenang di kamar. Lorong gelap, sulit napas, bahkan sempat terdengar suara ledakan,” ungkapnya.

Devi juga menyebut tidak melihat adanya sistem sprinkler atau semprotan air otomatis di koridor hotel saat proses evakuasi berlangsung.

“Di lorong-lorong itu saya tidak melihat air keluar. Sprinkler tidak nyala. Kami hanya mengandalkan arahan dan keberanian untuk lari ke tangga darurat,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!