Tim SAR Terus Cari 6 ABK Kapal Pukat Mina Maritim 148 di Perairan Talisayan Berau
BALIKPAPAN, INDEKSMEDIA.ID — Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dari berbagai instansi hingga Senin (27/10/2025) masih melakukan pencarian terhadap 6 nelayan yang dilaporkan hilang setelah kapal KM Mina Maritim 148 tenggelam di perairan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan, Dody Setiawan, menjelaskan bahwa kapal nelayan tersebut tenggelam setelah dihantam ombak tinggi, menyebabkan sebagian awak kapal terlempar ke laut.
“KM Mina Maritim 148 tenggelam setelah diterjang ombak tinggi yang mengakibatkan sebagian awak kapal terlempar ke laut,” kata Dody Setiawan di Balikpapan, Senin.
Dari total 14 Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di atas kapal, 8 orang berhasil diselamatkan, sementara 6 lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian intensif.
Korban selamat masing-masing bernama Amran, Hardiansyah, Rahmadi, Rahmat, Rahman, Romi, Sabaran, dan Syahril.
Sementara korban yang masih dalam pencarian adalah Saharuddin, Kaharuddin, Irwan, Rizal, Basri, dan Sumailah.
Para korban selamat berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh nelayan lain yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi kejadian tidak lama setelah kapal dilaporkan tenggelam.
Dody menjelaskan, operasi pencarian dimulai pada Minggu (26/10/2025) pukul 13.25 WITA, setelah Pos SAR Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menerima laporan tenggelamnya kapal.
Pada hari pertama, tim melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, menggunakan peralatan SAR air serta pencarian visual dan penyelaman terbatas.
Namun, karena jarak pandang sangat terbatas pada malam hari, pencarian dihentikan sementara pada pukul 20.30 WITA dan dilanjutkan kembali Senin pagi (27/10/2025) pukul 06.30 WITA.
Dalam pelaksanaan operasi ini, Basarnas mengerahkan sejumlah peralatan pendukung, antara lain perahu karet Pos SAR Sangatta, peralatan SAR air, alat selam, serta peralatan komunikasi dan medis.
Memasuki hari kedua operasi, tim SAR gabungan memperluas area pencarian di sekitar koordinat lokasi tenggelamnya kapal, termasuk kemungkinan korban terbawa arus ke wilayah utara dan timur Talisayan.
Pencarian dilakukan dengan metode surface search menggunakan perahu karet dan kapal nelayan, dibantu penyelam profesional untuk memeriksa kemungkinan korban masih berada di dalam bangkai kapal yang sebelumnya terdeteksi di kedalaman sekitar 46 meter di dasar laut.
“Seluruh unsur yang terlibat terus berkoordinasi agar pencarian berjalan maksimal. Fokus kami adalah menemukan enam korban yang masih hilang,” tegas Dody.
Proses pencarian korban terkendala cuaca ekstrem dan ombak besar yang terjadi sejak Minggu pagi. Menurut laporan BMKG, tinggi gelombang di sekitar perairan Berau mencapai 2 hingga 3 meter, disertai angin kencang dari arah timur laut. Meski demikian, Dody memastikan tim SAR tetap bekerja sesuai prosedur keselamatan.
“Kondisi laut memang cukup menantang, tapi tim tetap berkomitmen melanjutkan operasi sampai seluruh korban berhasil ditemukan,” ujarnya.
Selain unsur Basarnas, operasi juga melibatkan berbagai instansi dan potensi SAR daerah, di antaranya, Pos Angkatan Laut Berau, BPBD Kabupaten Berau, Satpolair Polres Berau, Ditpolair Polda Kaltim, serta nelayan lokal yang turut memberikan dukungan informasi dan bantuan lapangan.
Posisi Kapal Terdeteksi di Kedalaman sekitar 46 Meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, mengungkapkan bahwa posisi kapal sudah berhasil terdeteksi di dasar laut pada kedalaman sekitar 46 meter.
“Kapal sudah berada di dasar laut dan tidak akan bergeser dari titik koordinatnya karena tertahan oleh jangkar,” kata Nofian saat dikonfirmasi, Minggu sore.
Nofian menjelaskan, tim gabungan saat ini sedang mempersiapkan operasi penyelaman untuk memutus tali pukat yang masih terikat di badan kapal. Tali tersebut harus dilepaskan terlebih dahulu sebelum proses evakuasi bangkai kapal dan pencarian korban bisa dilakukan.
“Kami membutuhkan penyelam untuk memutus tali pukat yang masih menjerat kapal. Jika sudah terlepas, insyaAllah kapal bisa kami angkat dengan bantuan kren dan kapal nelayan yang ada di lokasi,” jelasnya.



Tinggalkan Balasan