Terungkap! 15 Tahanan Polsek Kabur dengan Rencana Matang, CCTV Sengaja Dibelokkan
SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID — Kasus kaburnya 15 tahanan dari ruang sel Polsek Samarinda Kota pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 14.00 Wita kini mulai terungkap. Hasil penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa pelarian massal itu bukan aksi spontan karena kelengahan penjaga, melainkan telah direncanakan secara matang, termasuk dengan mengakali sistem pengawasan CCTV.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Samarinda AKP Agus Setyawan mengatakan, para tahanan lebih dulu menyiapkan jalur pelarian dengan menjebol kloset di dalam ruang tahanan, lalu menembus dinding menggunakan alat yang mereka modifikasi dari pipa dan paku jemuran.
“Bukan karena kesempatan atau kelengahan petugas. Mereka sudah rencanakan dari dalam. Bahkan alatnya dibuat dari barang-barang yang ada di sel,” ujar AKP Agus, Kamis (23/10/2025).
Lubang pelarian itu diketahui berada di sisi belakang ruang tahanan, tepat di dekat area toilet, yang langsung terhubung ke area kosong di luar gedung.
Yang mengejutkan, lanjut AKP Agus, para tahanan juga sempat mengubah arah kamera pengawas (CCTV) agar tidak merekam proses pelarian. Padahal, seluruh sistem pengawasan di area tahanan saat itu berfungsi normal.
“CCTV-nya berfungsi, namun pada saat tersangka pertama keluar dari tahanan, CCTV itu diarahkan ke atas,” ungkapnya.
Aksi mengubah posisi kamera itu diduga dilakukan menggunakan sebatang kayu yang diambil dari dalam sel. Dengan cara itu, lensa kamera diarahkan ke langit-langit sehingga tidak lagi menjangkau area lubang pelarian.
“Jadi CCTV-nya diarahkan ke atas menggunakan kayu, sehingga lubang di dinding tidak terekam,” jelas Kasat Reskrim.
Agus menegaskan bahwa tindakan tersebut membuktikan pelarian itu sudah direncanakan dengan sangat detail dan terorganisir.
“Ini jelas bagian dari rencana mereka. CCTV sengaja diubah agar tak merekam saat mereka keluar satu per satu,” pungkasnya.
Hingga kini, 11 dari 15 tahanan telah berhasil diamankan kembali. Salah satu di antaranya, Kahar bin Sukarno, ditangkap Kamis (23/10/2025) pagi di kawasan Jalan Pelita 4, Makroman — setelah sempat menyamar sebagai “pak ogah” di jalan rusak.
Sementara empat tahanan lainnya masih dalam pengejaran, yakni:
- Muhammad Yusril alias Unyil, warga Jalan Damai, Kelurahan Sidodamai.
- Chandro Nababan alias Alex, warga Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan.
- Suniansyah alias Suni, warga Jalan Diponegoro Gang Langgar, Kelurahan Pelabuhan.
- Krisantus Dominikus Werong Lubur alias Santos, warga Jalan Provinsi, Kelurahan Makroman.
Gedung Polsek Tak Bisa Direnovasi karena Cagar Budaya
Sebelumnya, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro telah meninjau langsung lokasi kejadian dan menyebut bangunan tahanan tersebut tidak layak secara struktural.
Bangunan Polsek Samarinda Kota merupakan cagar budaya milik Pemerintah Kota Samarinda, sehingga tidak dapat dilakukan renovasi besar atau modifikasi struktural.
“Dinding sel mudah dijebol karena kondisi fisik bangunan sudah tua. Dan karena statusnya cagar budaya, kami tidak bisa ubah strukturnya,” terang Irjen Endar.
Polda Kaltim kini berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda untuk mencari lokasi baru yang lebih aman dan representatif sebagai kantor serta ruang tahanan pengganti.


Tinggalkan Balasan