INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Warga Keluhkan Getaran Proyek Terowongan Jalan Kakap, Pemkot Samarinda Diminta Turun Tangan

Jibril Daulay Jibril Daulay - 3500 views
Warga Jln. Kakap saat Mendatangi Terowongan Samarinda. (Ist)

SAMARINDA, INDEKSMEDIA.ID – Pembangunan proyek terowongan di Jalan Kakap, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, menuai keluhan dari warga sekitar. Mereka menilai pelaksana proyek kurang transparan dan tidak melakukan sosialisasi yang memadai sebelum kegiatan uji pondasi yang menimbulkan getaran keras hingga menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah di sekitarnya.

Proyek strategis ini sejatinya diharapkan menjadi solusi bagi kemacetan di kawasan padat Samarinda Ilir. Namun, di lapangan, warga justru merasa diabaikan. Aktivitas alat berat pada malam hari menimbulkan kebisingan dan getaran yang cukup kuat sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar lokasi.

Salah seorang warga, Risma, mengungkapkan bahwa beberapa rumah di lingkungannya mengalami retak setelah uji pondasi dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

“Awalnya kami kira cuma uji ringan. Ternyata mereka sedang jatuhkan besi besar ke tanah malam-malam. Kami minta berhenti, tapi malah ditertawakan,” ujarnya Rabu (15/10/2025) malam.

Ia menambahkan, sedikitnya lima rumah warga terdampak dengan tingkat kerusakan berbeda. Risma juga menilai situasi ini bisa dihindari jika pelaksana proyek melakukan komunikasi terbuka sejak awal dengan masyarakat.

“Kalau warga diberi tahu sebelumnya, mungkin kami bisa siap-siap atau minta waktu kerja siang saja. Tapi ini seperti tidak ada penghargaan ke warga,” tambahnya.

Menanggapi keluhan itu, Manajer Proyek Terowongan Samarinda, Billy, menjelaskan bahwa kegiatan malam tersebut bukan pekerjaan pemancangan, melainkan uji kekuatan pondasi (Pile Driving Analysis Test/PDA Test).

“Metode ini lazim digunakan di berbagai proyek besar, bukan hanya jalan atau jembatan, tapi juga gedung dan struktur lainnya,” kata Billy.

Ia menerangkan, pengujian dilakukan di luar area utama proyek, berjarak sekitar 50 meter dari rumah warga terdekat, menggunakan hammer seberat 6 ton.

“Pengujian hanya berlangsung tiga menit, dengan dua kali tumbukan sekitar pukul 20.57 dan 20.59 WITA masing-masing dari ketinggian 30 dan 40 sentimeter. Jadi total hanya dua kali tumbukan saja,” jelasnya.

Billy memastikan bahwa seluruh proses uji pondasi telah selesai dan tidak akan dilakukan kembali.

“Ya, terakhir. Sudah tidak ada pekerjaan lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, warga mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem kerja proyek agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka juga meminta kompensasi atau perbaikan rumah yang rusak akibat aktivitas pembangunan.

“Kalau proyek ini memang untuk kepentingan umum, ya harusnya warga sekitar juga dilindungi. Kami tidak menolak pembangunan, tapi tolong ada komunikasi dan pengawasan,” tegas Risma.

Proyek terowongan Jalan Kakap merupakan salah satu megaproyek strategis di Samarinda yang diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas antarwilayah. Namun, tanpa perencanaan sosial dan mitigasi lingkungan yang matang, proyek ini berisiko memunculkan ketegangan baru di tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!