INDEKS MEDIA KALTIM

Berita Hari Ini di Kalimantan Timur (Kaltim)



Sorgum Pernah Berhasil Ditanam di Kutai Timur, Tidak Berkembang Karena Ini …

Chaliq - 3600 views
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Dyah Ratnaningrum. (ft/qie)

KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Tanaman sorgum sempat ditanam di Kutai Timur. Pada tahun 2022, beberapa petani di Bengalon dan Rantau Pulung sukses menanam dan memanen sorgum. Namun, keberhasilan itu tak berlanjut karena satu persoalan klasik, tidak ada pasar yang menampung hasil panen.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum, saat ditemui usai Focus Group Discussion (FGD) pengembangan ekonomi wilayah transmigrasi, Rabu (15/10/2025).

Dyah menjelaskan, pemerintah pusat pada tahun 2022 mencanangkan gerakan nasional penanaman sorgum di berbagai daerah, termasuk di Kutai Timur. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor tepung, karena sorgum merupakan bahan dasar tepung yang bernilai ekonomi tinggi.

“Pemerintah pusat waktu itu ingin mengganti impor tepung dengan menanam sorgum, karena sorgum bahan dasar tepung. Tahun 2022, penanaman dilakukan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Kutai Timur,” terang Dyah.

Namun, meski tanaman tumbuh baik dan berhasil dipanen, para petani menghadapi kendala serius, tidak ada pembeli yang menampung hasil panen tersebut.

“Secara ekonomi, sorgum memang bernilai. Tapi setelah panen, muncul pertanyaan: siapa yang beli? Kalau pasarnya terbuka, petani pasti berlomba-lomba menanam. Tapi karena pasarnya tidak ada, akhirnya tidak berkembang,” jelasnya.

Selain persoalan pasar, Dyah juga menilai rendahnya konsumsi masyarakat terhadap produk berbasis sorgum turut menjadi penghambat.

“Masyarakat kita juga belum terbiasa makan sorgum. Jadi saat itu sifatnya masih uji coba,” jelasnya.

Meski demikian, Dyah menegaskan pemerintah daerah tetap membuka peluang untuk menanam sorgum kembali di masa mendatang, terutama jika ada kepastian pasar dan dukungan industri pengolahan.

“Ke depan, kami akan melihat situasi pasar. Kalau pasar bagus dan ada penampungnya, tidak salah kalau kita menanam sorgum lagi,” imbuhnya. (qie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!