Launching AMDK SangattAqua, Bupati Kutai Timur : Pemerintah Wajib Beli
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Inovasi terbaru kembali dihadirkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Tuah Benua Kutai Timur (Kutim). Perusahaan daerah itu meluncur unit usaha baru, yakni air minum kemasan yang dinamai SangattAqua.
Bupati Kutai Timur, H. Ardiansyah Sulaiman secara resmi meluncurkan produk air minum dalam kemasan (AMDK), Jumat (4/7/2026). Kegiatan itu berlangsung di kompleks Perumda Tirta Tuah Benua.
Direktur Utama Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan, memaparkan proses menuju peluncuran produk ini telah melalui tahapan panjang dan terencana.

“Kami sudah melaksanakan serangkaian tahapan, dimulai dari studi banding ke Yogyakarta pada Mei 2023. Akhir tahun kami rampungkan dokumen untuk AMDK. Groundbreaking dilakukan pada 31 Mei 2024, dan sejak Oktober 2024 hingga Mei 2025 kami menyelesaikan proses perizinan. Alhamdulillah hari ini produk AMDK kita sudah resmi launching dan telah lolos uji kelayakan,” jelasnya.
SangattAqua hadir dalam tiga varian kemasan yakni Gelas 220 ml, Botol 330 ml dan Botol 600 ml. Dengan total produksi awal mencapai 4.875 dus per bulan, Perumdam berencana meningkatkan kapasitas seiring dengan kebutuhan pasar.
“Kami menjamin mutu air baku dan menjalankan proses produksi dengan standar tinggi. Untuk tahap awal, pemasaran difokuskan pada pemenuhan kebutuhan internal Pemkab Kutim. Kami mohon dukungan Bupati dan seluruh pemangku kepentingan untuk menggunakan produk ini,” harap Suparjan.

Sementara itu, Bupati Kutim menyambut baik peluncuran produk tersebut dan menilai langkah ini sebagai bentuk kemajuan teknologi layanan publik.
“Sudah banyak produk AMDK, tapi di Kalimantan Timur baru dua yang diproduksi daerah, pertama di Kukar, dan kedua di Kutim. Ini membuktikan Perumdam kita punya kapasitas teknologi yang mumpuni,” ujarnya.
Ia juga menyinggung keberadaan anjungan air siap minum milik Perumdam yang telah ditempatkan di sejumlah lokasi strategis seperti RSUD Kudungga, Kantor DPRD, dan Disdukcapil.

“Ide ini sudah sejak 2011, waktu saya masih Wakil Bupati. Tapi waktu itu konsepnya masih keran air. Karena airnya banyak terbuang, akhirnya kita kembangkan jadi anjungan. Ini bentuk pelayanan publik yang kami berikan,” ujarnya.
Menurut Ardiansyah, produk AMDK ini bukan hanya mendukung pelayanan masyarakat, tetapi juga membuka peluang peningkatan pendapatan daerah.
“Tidak semua daerah mampu mendukung PDAM-nya sejauh ini. Alhamdulillah, Kutai Timur bisa,” jelasnya.

“Pemerintah kami wajibkan untuk membeli SangattAqua untuk kebutuhan air minum dalam kegiatan pemerintahan,” pungkasnya. (*)



Tinggalkan Balasan