Koperasi Bersama Gelar Workshop dan Produksi Pia Massal di Kaubun, Libatkan Empat Dinas
KUTIM,INDEKSMEDIA.ID – Koperasi Pemasaran Bersama menunjukkan langkah progresifnya dalam mendorong potensi ekonomi lokal melalui workshop dan produksi pia kering massal yang digelar di Halaman Kantor Kecamatan Kaubun, Senin (30/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara bertajuk “Optimalisasi Koperasi Bersama sebagai SMART AGGREGATOR” yang menggandeng empat perangkat daerah serta melibatkan pemangku kepentingan terkait.
Acara ini turut dihadiri perwakilan dari Kecamatan Kaubun, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja.

Kolaborasi tersebut menegaskan peran aktif Koperasi Bersama sebagai penggerak pemasaran produk UMKM dan BUMDes di wilayah Kaubun, Karangan, dan Sangkulirang.
Workshop yang menjadi pembuka kegiatan menghadirkan Ketua Koperasi Bersama, Patimah Ainah, yang menjelaskan perjalanan koperasi sejak awal berdiri hingga mulai menyalurkan Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggotanya.
“Kami mulai dari nol mungkin minus, dan sampai saat ini alhamdulillah terus tumbuh dan pada RAT Tahun Buku 2024 kemarin kami sudah bisa membagikan sedikit SHU untuk anggota kami,” kata Patimah Ainah.

Ia juga menekankan kesiapan koperasi dalam menyediakan produk unggulan berbahan baku lokal seperti pisang dan ikan, sebagai oleh-oleh khas Kutai Timur.
“Saatnya kami terus bertumbuh dan saat ini kami mempunyai produk premium berbahan baku pisang lokal, berbahan baku ikan yang banyak terdapat di Kaubun dan sekitarnya. Koperasi Bersama sudah siap menyediakan produk premium khas Kutai Timur untuk oleh-oleh yang bisa dibawa keluar daerah dan akan jadi kebanggaan kami,” katanya.
Dinas Koperasi dan UMKM Kutai Timur melalui perwakilannya, Badui memberikan apresiasi tinggi atas capaian koperasi.

“Saya memberi skor nilai 8 untuk Koperasi Bersama, karena koperasi yang baru seumur jagung sudah bisa menjangkau lebih dari 40 outlet dan mampu memasarkan 28 produk anggotanya,” ujarnya.
“Pertahankan terus, tantangan terbesar sebuah organisasi yang baru tumbuh adalah menjaga terus hidup, maka persoalan kelembagaan perlu dilatih terus, selain tetap memperluas pasar agar para anggota di dalamnya memperoleh keuntungan,” imbuhnya.
“Kami berharap ada produk asli Kaubun dan sekitarnya yang bisa diekspor keluar negeri,” lanjutnya.

Senada dengan itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kutai Timur, Abdul Muluk, mendorong pemanfaatan potensi desa dan peran aktif PKK.
“Manfaatkanlah sumber daya di desa baik dari sisi pendanaan maupun pemanfaatan potensi yang ada di desa, ruangnya sudah disediakan, dan biar bisa segera dipasarkan melalui Koperasi Bersama, ibu-ibu yang tergabung dalam PKK fokus memproduksi dan meningkatkan kualitasnya,” kata Abdul Muluk.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kutai Timur, Roma Malau, menyampaikan bahwa wilayah Kaubun yang terdiri dari delapan desa transmigrasi memiliki peluang besar dalam pengembangan ekonomi desa.
“Kami sedang melakukan pemetaan potensi desa khususnya di 54 Desa Transmigrasi di 10 Kecamatan yang berada di Kabupaten Kutai Timur, sehingga desa-desa tersebut mempunyai peta jalan pengembangan desa terutama aspek ekonominya, dan Koperasi Bersama bisa menjadi bagian dari pihak yang terlibat di dalamnya,” ujar Roma Malau.
“Kami bekerja sama dengan beberapa perusahaan seperti PT Ganda Alam Makmur untuk membuat pelatihan seperti Barista dan Konveksi, semoga program ini bisa dimanfaatkan dan bisa meningkatkan ekonomi warga di desa-desa transmigrasi,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari program CSR PT Ganda Alam Makmur, kegiatan ini turut didukung penuh oleh perusahaan. Manager HRGA PT Ganda Alam Makmur, H. Sudungan Sidabutar, menegaskan komitmen perusahaan dalam membangun ekonomi masyarakat lokal.
“Kami terus berkomitmen untuk menumbuhkan ekonomi warga, dan berharap bisa berkolaborasi efektif dengan dinas terkait, terutama yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi warga. Kami berharap melalui Optimalisasi Koperasi Bersama sebagai SMART AGGREGATOR ini, produk-produk UMKM dan BUMDes di Kaubun dan sekitarnya bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Sudungan.
Salah satu testimoni mengharukan datang dari anggota koperasi, Sri, yang kini sukses memproduksi Amplang Guling berkat dukungan pelatihan dan pemasaran koperasi.
“Dulu saya ibu rumah tangga biasa, setelah ada koperasi ini saya terus ikut pelatihan dan 2 minggu kemudian buat produk Amplang. Lumayan dari tetangga kanan kiri, sekarang dibantu dipasarkan oleh Koperasi Bersama sehingga bisa menjangkau banyak tempat,” kata Sri.
“Sekarang ini pesanan per PO dari Koperasi Bersama saja rata-rata 14 kg per minggu,” pungkasnya. (*)



Tinggalkan Balasan